Komparatif Osteologi dari Ikan Keureling, Tor tambroides (Bleeker 1854) dan Tor tambra (Valenciennes 1842) yang Hidup di Perairan Aceh

Ilham Zulfahmi, 1316078801 (2023) Komparatif Osteologi dari Ikan Keureling, Tor tambroides (Bleeker 1854) dan Tor tambra (Valenciennes 1842) yang Hidup di Perairan Aceh. In: Komparatif Osteologi dari Ikan Keureling, Tor tambroides (Bleeker 1854) dan Tor tambra (Valenciennes 1842) yang Hidup di Perairan Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Komparatif Osteologi dari Ikan Keureling, Tor tambroides (Bleeker 1854) dan Tor tambra (Valenciennes 1842) yang Hidup di Perairan Aceh] Text (Komparatif Osteologi dari Ikan Keureling, Tor tambroides (Bleeker 1854) dan Tor tambra (Valenciennes 1842) yang Hidup di Perairan Aceh)
LP_PDPS_2019-Ilham Zulfahmi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Tor tambroides dan Tor tambra merupakan dua jenis ikan dari genus Tor yang dominan ditemukan di perairan Aceh. Meskipun demikian, penelitian terhadap jenis ikan ini masih terbatas pada bidang domestikasi, ekologi dan konservasi habitat. Sejauh ini, informasi terkait osteologi (morfologi rangka) dari kedua jenis ikan ini masih belum diungkap. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara utuh perbedaaan anatomi morfologi tulang rangka Tor tambroides dan Tor tambra. Tor tambroides dikoleksi dari kawasan perairan Sungai Tangse Kabupaten Pidie, sedangkan Tor tambra direncanakan dikoleksi dari kawasan perairan sampoinet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Pembuatan preparat tulang rangka ikan dilakukan secara fisik dan kimiawi. Penamaan setiap bagian tulang rangka dilakukan dengan cara membandingkan kemiripan bentuk dan letak dari setiap bagian tulang rangka ikan yang telah diteliti sebelumnya, baik dari famili yang sama maupun dari famili yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tor tambroides dan Tor tambra memiliki beberapa perbedaan karakrteristik morfometrik meliputi panjang kepala, lebar kepala, jarak antar mata, panjang moncong, panjang sungut dan panjang sungut moncong. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Tor tambroides memiliki rasio kepala yang lebih besar dibandingkan dengan Tor tambra. Berdasarkan morfologi tulang kepala, Tor tambra cenderung memeiliki tulang tulang pendukung penglihatan yang lebih berkembang dibandingkan dengan Tor tambroides. Secara kuantitatif, Tor tambroides memiliki pola rasio os costale yang hampir serupa. Walaupun demikian, Tor tambroides memiliki nilai rasio os costale yang lebih tinggi dibanding Tor tambra.

Item Type: Book Section
Subjects: 500 Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika) > 570 Biology (Biologi, Ilmu Hayat)
500 Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika) > 570 Biology (Biologi, Ilmu Hayat) > 573 Sistem Fisiologi Spesifik pada Hewan, Histologi dan Fisiologi Regional pada Hewan
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Biologi
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 09:07
Last Modified: 07 Nov 2023 09:07
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31598

Actions (login required)

View Item
View Item