Sinergitas Pemerintah Dalam Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Kabupaten Nagan Raya

ODGJ di Kabupaten Nagan Raya mencapai 367 kasus per-Agustus 2022 dengan penyebab skizofrenia, depresi, kekerasan dalam rumah tangga, dan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji terkait penanganan berdasarkan sinergitas pemerintah Kabupaten Nagan Raya yang di dukung oleh masyarakat setempat dalam menangani kasus ODGJ, guna menekan dan mengurangi angka ODGJ di Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan empat (4) indikator sinergitas menurut Doctoroff. Melalui penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, peneliti memperinci informasi yang diperoleh guna menjawab permasalahan tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah terlaksananya empat (4) indikator sinergitas menurut Doctoroff yaitu; (1) komunikasi yang efektif dengan baik dikarenakan DINKES sudah melakukan sosialisasi kesehatan jiwa serta membentuk TPKJM serta Puskesmas melayani pasien ODGJ dengan melakukan kunjungan rumah (Home Visit); (2) umpan balik yang cepat (feedback) yang baik dikarenakan Puskesmas langsung melayani pasien ODGJ yang sudah mendaftarkan diri ke Puskesmas setempat; (3) kepercayaan yang baik dikarenakan keluarga dari ODGJ tidak menutup kondisi keluarganya; dan (4) kreatifitas yang cukup baik dikarenakan DINKES bersama Puskesmas melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien ODGJ dan pihak Puskesmas membantu memberikan obat kepada pasien ODGJ saat perlakuannya kurang terkontrol. Selain itu terdapat hambatan dari sinergitas pemerintah dalam penanganan ODGJ, yaitu: (1) kurangnya pemahaman masyarakat terkait gangguan jiwa (ODGJ); (2) kurangnya sosialisasi di lokasi tiga kasus ODGJ tertinggi di Kabupaten Nagan Raya; dan (3) kurangnya dukungan dari pihak kecamatan dalam hal membuat program terkait kesehatan jiwa masyarakat.