Model Pembelajaran TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh

Model pembelajaran merupakan bentuk dari pembelajaran yang tersusun atau tergambar dari awal sampai akhir yang dibuat khusus oleh pendidik agar tercapainya tujuan dari pembelajaran yang efektif dan efesien. Maka dari itu skripsi ini berjudul “Model Pembelajaran TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh” karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran di TPQ Plus Baiturrahman. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui model pembelajaran yang diterapkan pada TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh, 2) Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan untuk mendapatkan model pembelajaran pada TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh, 3) Untuk mengetahui kendala dan solusi apa yang dihadapi pengajar TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif sehingga menghasilkan deskriptif kata bukan angka, dengan menggali data selengkap mungkin yang berupa hasil dari wawancara ataupun data-data yang tertulis. Adapun subjek penelitian adalah direktur dan tiga orang ustadzah yang mengajara di kelas Shafiyah Binti Huyai. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian skripsi menunjukkan bahwa: 1) Model pembelajaran yang diterapkan di TPQ Plus Baiturrahman sudah baik namun belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan kurikulum, dikarenakan dalam masa perubahan (covid 19) akan tetapi metode pembelajaran yang digunakan masih mengikuti panduan yang ada. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Cooperative Learning, model Pembelajaran Langsung dan model Demonstrasi yang kemudian disesuaikan oleh metodenya seperti motode Iqra’, Ceramah, Cerita, Bernyanyi, Tanya jawab, dan Talqin. 2) Model pembelajaran yang diterapkan di TPQ Plus Biturrahman dimulai dari strategi apa yang digunakan. Strategi yang di gunakan berupa prosedur pembelajaran seperti tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup kemudian diuraikan dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran 3) Terdapat beberapa kendala dan solusi yang dihadapi oleh ustadzah ketika mengajar antara lain: bermain ketika belajar, emosional santri tidak stabil, dan Mood Swing. Solusinya: membawa proses pembelajaran kedalam ranah bermain, belajar sambil bernyanyi, reflesing, dan memahami keadaan/situasi santri.