Isbat Nikah Pasangan Muallaf Yang Menikah Secara Kristen Analisis Penetapan Nomor 157/Pdt.P/MS.Bna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hakim terhadap penetapan Nomor 157/Pdt.P/2022/MS.Bna dan untuk mengetahui isbat nikah pasangan muallaf yang menikah secara Kristen dilihat dari sudut pandang fiqih munakahat. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan normatif. Hasil penelitian ini dalam pertimbangan hukum hakim dalam mengesahkan dan memutuskan penetapan isbat nikah pasangan muallaf ini menggunakan teori yuridis yang artinya hakim dalam memutuskan perkara isbat nikah ini berpatokan pada Undang-undang yang berlaku, dalam hal ini hakim merujuk pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 ayat 2 tentang perkawinan yang menyatakan bahwa perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya. Namun menurut Perma No 1 Tahun 2015 Pasal 1 Ayat 2 yang isinya pengesahan perkawinan bagi masyarakat beragama selain Islam yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri dengan ketentuan yang berlaku, seharusnya yang mengesahkan perkara ini ialah Pengadilan Negeri bukan Mahkamah Syar’iyah. Sedangkan isbat nikah pasangan muallaf ini yang dilihat dari sudut pandang fiqih munakahat, perkawinan suami istri non muslim hukumnya sah apabila dilakukan sesuai agama dan kepercayaan mereka masing-masing dengan syarat mereka tidak ada halangan kawin. Kemudian pasangan muallaf ini juga tidak wajib untuk melakukan nikah ulang, namun apabila mereka ingin menikah ulang dibolehkan dan akad keduanya tidak akan merusak akad pertama mereka