Pembagian Harta Warisan Secara Hukum Adat Ditinjau Menurut Hukum Islam (Studi Analisis Kasus di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya)

Angga Supriatna, 150101012 (2020) Pembagian Harta Warisan Secara Hukum Adat Ditinjau Menurut Hukum Islam (Studi Analisis Kasus di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Pembagian Harta Warisan Secara Hukum Adat Ditinjau Menurut Hukum Islam (Studi Analisis Kasus di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya)] Text (Pembagian Harta Warisan Secara Hukum Adat Ditinjau Menurut Hukum Islam (Studi Analisis Kasus di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya))
Angga Supriatna (2) (1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Setiap ahli waris dari seseorang yang telah meninggal dunia berkewajiban untuk menyelesaikan pembagian harta warisan yang ditinggalkannya. Mekanisme pembagian harta warisan seyogyanya dilakukan sesuai dengan aturan hukum waris Islam. Hukum waris Islam mengatur bahwa pembagian harta warisan dilakukan dengan memberikan besar bagian laki-laki adalah dua kali bagian perempuan. Namun, hal ini berbeda dengan realisasinya di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya yang menerapkan pembagian harta warisan sesuai dengan hukum adat. Hukum adat yang berlaku membagi bagian laki-laki adalah sama dengan bagian perempuan. Hal ini sangat bertentangan dengan aturan hukum Islam. Oleh karenanya, penulis akan meneliti tentang bagaimana mekanisme pembagian harta warisan secara adat di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya, bagaimana dampak yang ditimbulkan serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap mekanisme pembagian harta warisan tersebut. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Hasil penelitian menyatakan bahwa mekanisme pembagian harta warisan di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya dilakukan secara hukum adat yang memberikan bagian laki-laki sama dengan bagian perempuan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya perselisihan yang terjadi antar saudara dan sesama ahli waris. Adapun dampak yang ditimbulkan dari pembagian harta warisan yang dilakukan secara hukum adat dapat berupa dampak positif dan negatif. Adapun mekanisme tersebut jika ditinjau menurut hukum Islam adalah tidak relevan karena dalam Islam pembagian harta warisan akan memberikan bagian laki-laki dua kali bagian perempuan, sehingga bagian laki-laki akan lebih besar dari pada bagian perempuan. Dengan demikian, tidak ada kerelevanan antara hukum adat dan hukum Islam dalam mekanisme pembagian harta warisan yang dilakukan di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.4 Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > 2X4.43 Pembagian Harta Warisan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Angga Supriatna Angga
Date Deposited: 04 Sep 2023 02:52
Last Modified: 04 Sep 2023 02:52
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31690

Actions (login required)

View Item
View Item