Hubungan Harga Diri Dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Pengguna Klinik Kecantikan Di Banda Aceh

Individu yang secara terus menerus memperhatikan fisik secara berlebihan maka akan menyebabkan adanya gangguan psikologis, salah satunya adalah Body Dysmorphic Disorder, biasanya individu melebih-lebihkan daya tarik dari kecantikan wajah dan merendahkan penampilan sendiri.salah satu faktor dari kecenderungan body dysmorphic disorder adalah harga diri yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara harga diri dengan kecenderungan body dysmorphic disorder pada pengguna klinik kecantikan di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Alat ukur pada penelitian ini disusun oleh peneliti yaitu skala harga diri berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith dan skala body dysmorphic disorder berdasarkan yang dikemukakan oleh Phillips. Jumlah sampel sebanyak 85 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi dari spearman. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefesien korelasi sebesar r = -0,429 dengan nilai p =0.000. Karena nilai P < 0,05 maka hipotesis diterima, selain itu hasil perolehan diatas menunjukkan arah hubungan yang negatif yang artinya semakin tinggi harga diri maka akan semakin rendah kecenderungan body dysmorphic disorder, begitu pula sebailiknya semakin rendah harga diri maka semakin tinggi kenderungan body dysmorphic disorder .