Ma`had `Aly; Reformulasi Kelembagaan PTKI di Pesantren, Studi Tentang Peluang dan Tantangan Pendidikan Ulama Perempuan di Aceh dan Sumatera Barat

Muhibuddin, 2008067001 (2023) Ma`had `Aly; Reformulasi Kelembagaan PTKI di Pesantren, Studi Tentang Peluang dan Tantangan Pendidikan Ulama Perempuan di Aceh dan Sumatera Barat. In: Ma`had `Aly; Reformulasi Kelembagaan PTKI di Pesantren, Studi Tentang Peluang dan Tantangan Pendidikan Ulama Perempuan di Aceh dan Sumatera Barat. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Ma`had `Aly; Reformulasi Kelembagaan PTKI di Pesantren, Studi Tentang Peluang dan Tantangan Pendidikan Ulama Perempuan di Aceh dan Sumatera Barat] Text (Ma`had `Aly; Reformulasi Kelembagaan PTKI di Pesantren, Studi Tentang Peluang dan Tantangan Pendidikan Ulama Perempuan di Aceh dan Sumatera Barat)
LP_PTKSN_2020-Muhibuddin.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Dayah adalah lembaga pendidikan populis tertua di Nusantara yang berperan dalam membangun resourch umat Islam Indonesia. Sejumlah ulama besar lahir dari rahim dayah. Dayah juga memberikan andil dalam perkembangan dan kemajuan pendidikan di Aceh. Melalui dayah, nilai-nilai keacehan dan keislaman diwariskan dari generasi ke generasi. Hadirnya ma’had ‘aly sebagai bentuk pendidikan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di dayah, membuktikan bahwa pendidikan di dayah telah berkembang pesat, dinamis, maju dan modern dalam mempersiapkan generasi muda agar mampu menjawab tantangan zaman. Peran profetik keulamaan memiliki tanggung-jawab besar untuk menghapus segala bentuk ketidakadilan dan kekerasan yang menimpa perempuan dan memenuhi hak-hak sosial mereka. Segala upaya kultural dan struktural diperlukan dalam rangka menegaskan kerja-kerja sosial keulamaan untuk hak-hak perempuan, sekaligus dalam rangka me“reclaim” keberadaan dan fungsi ulama perempuan dalam kancah sosial Indonesia. Pendidikan keulamaan perempuan merupakan salah satu bentuk dari gerakan kulturisasi melalui proses pendidikan yang humanitarian dan adil gender. Pendidikan juga salah satu hak sosial perempuan dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan sebagai warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memadai dari pemerintah dan masyarakat. Pendidikan keulamaan merupakan salah satu kualifikasi pendidikan khusus ke-Islaman yang berupaya memposisikan kaum perempuan pada taraf yang sejajar dengan kaum laki-laki dalam kapasitas keulamaan yang mumpuni. Dayah Manyang merupakan lembaga pendidikan Islam yang berbasis masyarakat dan memberikan konstribusi signifikan dalam menelorkan para ulama muda baik laki-laki maupun perempuan. Namun kaum perempuan masih harus berjuang untuk memperoleh haknya ini, sebab tantangan yang dialami jauh lebih kompleks dibandingankan dengan laki-laki. Tantangan dimaksud adalah tantangan kultural dan struktural sekaligus. Dus, hingga kini dayah manyang masih didominasi santri laki-laki dan santri yang berhasil mengenyam pendidikan keulamaan di dayah hingga sampai eksis di jenjang “finalis” sebagian besarnya santri laki-laki. Karena itu pendidikan keulamaan perempuan harus didorong sedemikian rupa oleh kesadaran kaum perempuan sendiri sehingga ulama perempuan tampil sebagai sebuah kenyataan.

Item Type: Book Section
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Tehnik Lingkungan
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:38
Last Modified: 07 Nov 2023 08:38
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31768

Actions (login required)

View Item
View Item