Kontestasi Syi ‘ah dalam Altar Budaya Masyarakat Sunni: Studi di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat

Masyarakat Aceh dan Sumatera Barat menasbihkan dirinya sebagai penganut setia Paham Ahlussunnah wal Jama‘ah. Namun dalam Praktek budaya masyarakatnya masih ditemukan beberapa tradisi yang diduga kuat memiliki keterkaitan dengan unsur Syi‘ah. Penelitian ini membahas tentang Kontestasi Syi’ah dalam Altar Budaya Masyarakat Sunni di Aceh dan Sumatera Barat. Penelitian ini dibuat untuk menjawab beberapa permasalahan yang telah dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sejarah akulturasi teologis antara Sunny dan Syi‘ah ini berlangsung dalam masyarakat Aceh dan Sumatera Barat? 2.Bagaimanakah bentuk-bentuk kontestasi Syi‘ah dalam praktek budaya masyarakat Sunni di Aceh dan Sumatera Barat? 3. Bagaimana tingakatan modalitas survival nilai kesyiahan dalam masyarakar sunni?. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis dari gabungan data kepustakaan dan data lapangan. Dari kajian yang dilakukan maka ditemukan bahwa proses akulturasi budaya Syiah ini telah terjadi dalam rentang masa yang lama bersamaan dengan proses masuknya Islam ke nusantara. Hal ini memungkinkan mengingat kedua provinsi baik Aceh maupun Sumatera Barat telah menjadi tandar perdagangan yang terbuka dalam bentang sejarah islamisasi nusantara. Kondisi akulturasi ini kemudian meninggalkan jejak budaya yang diinspirasikan oleh Syiah seperti tradisi bubur asyura, kue boh Husein dalam konteks Aceh dan tradisi perayaan Hayoik Tabuik dan basafar di Sumatera Barat. Semua tradisi ini terpelihara secara lestari karena nilai Syiah ini memuat ekpresi cinta kepada Alh al-Bait yang juga mendapat tempat di hati masyarakat Sunni baik di Aceh maupun di Sumatera Barat.