Penyelesaian Wanprestasi pada Praktik Pembiayaan dengan Akad Ba’i Murabahah

Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Mitra Bersama Syariah di kecamatan Arongan Lambalek merupakan salah satu badan keuangan non-bank yang beroperasi pada pelayanan pembiayaan masyarakat dalam bentuk modal usaha. Pembiayaan modal usaha tersebut dalam praktiknya sering mengalami permasalahan terkait dengan pembayaran angsuran dari debitur. Sebagai upaya penyelesaian terjadinya wanprestasi dari debitur, pihak UPK MBS melakukan berbagai model penyelesaian terhadap tertunggaknya pembayaran. Tujuan penelitian ini penulis lakukan adalah untuk mengetahui bagaimana praktik pembiayaan dengan akad Ba’i Murabahah dan bagaimana penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh pihak UPK MBS. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang dilakukan penulis adalah bahwa memang benar pihak UPK MBS menggunakan akad ba'i murabahah dalam pemberian pinjaman dan secara terbuka memberitahukan kepada peminjam berapa modal awal yang dikeluarkan serta besaran keuntungan yang akan diperoleh pihak UPK MBS. Hal ini sesuai dengan pengertian akad ba’i murabahah yang berarti akad yang dilaksanakan secara terbuka antara kedua belah pihak, baik dari segi biaya awal ataupun dari keuntungannya. Sedangkan upaya penyelesaian wanprestasi yang dilakukan pada UPK MBS adalah menggunakan metode negoisasi, mediasi, reschedule dan sita anggunan. Maka dapat disimpulkan bahwa metode negosiasi dan mediasi kurang berhasil mengatasi masalah wanprestasi sehingga penulis menyarankan kepada pihak UPK MBS agar lebih mengutamakan metode reschedule atau menambah jangka waktu pembayaran cicilan agar nasabah mendapatkan keringanan penambahan jangka waktu pembayaran angsuran. Kemudian masalah wanprestasi teratasi dengan saling rela antara kedua belah pihak.