Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Subjective Well-Being pada Guru Honorer di kecamatan gandapura Kabupaten Bireuen

Fenomena kesejahteraan guru honorer terjadi karena kurangnya jumlah gaji yang yang diterima dan status kepegawaian guru honorer yang belum tetap. Situasi tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi evaluasi guru honorer terhadap kehidupannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan subjective well-being pada guru honorer di Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Subjek dalam penelitian ini adalah 250 orang guru honorer dari jumlah populasi 615 guru honorer yang berada di lingkungan sekolah Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik insidental sampling. Alat ukur penelitian ini adalah skala kepuasan kerja yang disusun dari aspek-aspek yang dikemukan oleh Porter (Bagia, 2015) dan skala subjective well-being yang disusun berdasarkan komponen-komponen dari Diener dan Pavot (2004). Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar r = 0,701 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan subjective well-being pada guru honorer di Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, dengan hasil tersebut maka hipotesis penelitian diterima. Artinya semakin meningkat kepuasan kerja maka subjective well-being juga akan meningkat, sebaliknya apabila kepuasan kerja menurun maka semakin menurun pula subjective well-being pada guru honorer di Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen.