Hukum Penggunaan Ventolin Inhaler Bagi Penderita Asma Pada Saat Puasa Dalam Perspektif Fiqhul Ikhtila>f (Studi Komparasi Pendapat Imam Nawawi Dan Imam Ibn Hazm)

Zulkiram, 180103022 (2023) Hukum Penggunaan Ventolin Inhaler Bagi Penderita Asma Pada Saat Puasa Dalam Perspektif Fiqhul Ikhtila>f (Studi Komparasi Pendapat Imam Nawawi Dan Imam Ibn Hazm). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Puasa, Ventolin Inhaler, Fiqhul Ikhtila>f] Text (Puasa, Ventolin Inhaler, Fiqhul Ikhtila>f)
Zulkiram, 180103022, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Salah satu ketentuan yang menjadi perbedaan pendapat para ulama dalam masalah perkara yang dapat membatalkan puasa adalah tentang masuknya sesuatu ke dalam rongga tubuh pada saat puasa. Imam Nawawi berpendapat bahwa kemasukan sesuatu dengan sengaja dalam rongga tubuh baik itu makanan, obat atau lainnya yang tampak dapat membatalkan puasa, sedangkan pendapat imam Ibn Hazm salah satu hal yang dapat membatalkan puasa hanya makan dan minum, dari dua pendapat ini memiliki konsekuensi terhadap hukum penggunaan Ventolin Inhaler bagi penderita asma pada saat puasa. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pendapat imam Nawawi dan imam Ibn Hazm terhadap hukum penggunaan Ventolin Inhaler bagi penderita asma pada saat puasa serta bagaimana kedua pendapat tersebut dalam perspektif fiqhul ikhtila>f. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat komparatif. Dari segi pendapat imam Nawawi konsekuensi penggunaan alat ini dapat membatalkan puasa karena penggunaan alat ini telah kemasukan obat atau sesuatu dalam rongga tubuh, sedangkan dari segi pendapat imam Ibn Hazm tidak membatalkan karena penggunaan alat ini tidak bisa dinamakan sebagai makan dan minum dia hanya alat semprot melalui tenggorokan. Jika ditinjau dari perspektif fiqhul ikhtila>f permasalahan perbedaan pendapat ini termasuk dalam bidang fiqih furu’iyah, oleh karenanya perbedaan dalam bidang ini wajar dan mesti terjadi dan tidak boleh disikapi dengan pertikaian dan permusuhan. Dari paparan di atas dapat di simpulkan bahwa walaupun masih terjadinya perbedaan pendapat terkait dengan hukum penggunaan Ventolin Inhaler ini, perbedaan ini harus disikapi dengan toleransi dan tidak menyalahkan satu sama lainnya atau melakukan diskusi supaya kerukunan dan persaudaraan tetap terjaga.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Zulkiram Hasan
Date Deposited: 05 Sep 2023 02:27
Last Modified: 05 Sep 2023 02:27
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31841

Actions (login required)

View Item
View Item