Sinergitas Pemerintah Aceh dalam Upaya Penanganan Anak Korban Kekerasan Seksual

Berbagai kasus kekerasan terhadap anak, khususnya kasus kekerasan seksual yang muncul ke permukaan yang tiada hentinya dan bahkan cenderung makin meningkat menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang sinergitas para stakeholder pemerintah dalam penanganan kasus ini. Mengetahui hal ini terkait dengan upaya preventif yang dapat ditawarkan untuk penanganan efektif kasus ini oleh pemerintah. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui; 1) bentuk sinergitas Pemerintah Aceh dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak, 2) upaya yang telah dilakukan Pemerintah Aceh dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak, 3) kendala Pemerintah Aceh dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak, dan 4) hasil yang dicapai dari sinergitas yang telah terjalin tersebut. Penelitian lapangan ini bersifat deskriptif kualitatif menggunakan penelitian metode analitik. Sumber data dalam penelitian berasal dari 10 informan yang ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menempuh beberapa langkah, yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam melakukan pengolahan dan analisis data, peneliti menggunakan data reduction, data display dan conclusion drawing/ verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak, dilakukan MoU antar lintas sektoral. Secara umum, upaya yang dilakukan adalah pencegahan, penanganan dan pemberdayaan melalui sosilisasi dan upaya lainnya yang melibatkan berbagai pihak. Ada juga upaya yang dikhususkan bagi si korban dan pelaku. Selanjutnya, tiga aspek utama yang menjadi kendala dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak, yaitu dari sisi masyarakat, birokrasi dan instansi pemerintahnya. Dengan v demikian, hasil yang dicapai dari sinergitas yang telah terjalin lintas sektoral tersebut, cukup baik dan mendukung program pemerintah.