Hubungan Kemandirian dengan Kualitas Hidup pada Mahasiswa Merantau di Banda Aceh

Menjadi mahasiswa rantau adalah pilihan hidup yang dipilih dan akan menghadapi berbagai tantangan, banyak mengalami pasang surut kehidupan, lebih banyak kesedihan daripada kesenangan dari segi kebebasan, finansial, kesehatan fisik, dan kehidupan di tempat tinggal. Masalah pada mahasiswa rantau tersebut menuntut mahasiswa rantau untuk menyesuaikan diri secara terus-menerus, jika proses penyesuaian dirinya kurang berhasil maka akan menjadi penyebab mahasiswa menjadi ketergantungan kepada orang lain dan menjadikan kualitas hidup kurang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup ialah kemandirian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan kemandirian dengan kualitas hidup pada mahasiswa merantau di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 206 orang dari populasi yang tidak diketahui. Instrument dalam penelitian ini pada variabel kualitas hidup menggunakan skala Kualitas Hidup Indonesia (KHI) dari Resmiya dan Misbach dengan reliabilitas Alpha 0,880 dan sakala kemandirian dari Steinberg. Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis korelasi dari pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kemandirian dengan kualitas hidup dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,579 dengan nilai p=0,000. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian dengan kualitas hidup, artinya menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kemandirian maka semakin tinggi kualitas hidup, sebaliknya semakin rendah tingkat kemandirian maka semakin rendah kualitas hidup pada mahasiswa yang merantau di Banda Aceh.