Ketentuan Tindak Pidana Bagi Pelaku Pembajakan Film Dalam Perspektif Hukum Pidana Islam

Erix Maulana, 190104065 (2023) Ketentuan Tindak Pidana Bagi Pelaku Pembajakan Film Dalam Perspektif Hukum Pidana Islam. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Pembajakan, Film, Hukum, Islam] Text (Pembajakan, Film, Hukum, Islam)
Erix Maulana, 190104065, FSH, HPI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Fenomena pembajakan film di Indonesia sudah tak asing lagi dizaman modern ini. Teknologi memungkinkan masyarakat mengunduh film ilegal secara mudah karena alasan biaya. Pembajakan film diatur dalam undang-undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, namun masih banyak film-film yang beredar luas di internet meskipun sudah beberapa pelaku yang telah dihukum. Didalam Al-Qur'an dan Hadits tidak secara tegas membahas pembajakan film, akan tetapi ulama kontemporer menjelaskan bahwa hak cipta adalah hak kepengarangan dan melarang pengambilan hak milik orang lain, karena itu dapat merugikan dan menzalimi produsen film asli. Rumusan masalah dalam skripsi ini meliputi Bagaimana bentuk penyebaran film bajakan yang dapat di kategorikan sebagai tindak pidana dan Bagaimana ketentuan hukum pidana islam terhadap pelaku pembajakan film. Untuk menjawab hal tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka dan data sekunder belaka. Sumber data penelitian ini adalah dari penelitian kepustakaan (library research). Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa penyebaran karya film melibatkan pengambilan hasil karya orang lain tanpa izin dan memasarkannya melalui media internet. Pelanggaran dalam sinematografi melalui internet meliputi: penyebaran konten film melalui website, pengunduhan film tanpa izin, dan mengunduh serta menyiarkan video tanpa mencantumkan nama pencipta. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 menyebutkan bahwa merekam seluruh atau sebagian isi film melalui media apa pun serta melakukan siaran langsung pada aplikasi seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube termasuk dalam tindakan pembajakan. Pembajakan film yang dapat merugikan kreator atau produsen, menurut hukum pidana islam adalah tindak pidana pencurian yang tidak memenuhi syarat-syarat dijatuhkannya hukuman had yaitu konsep hirz dan nisab barang curian. Maka hukuman yang dapat diberikan kepada pelaku pembajakan film adalah hukuman ta’zir dalam hukum Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum > 345 Hukum Pidana
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Erix Maulana Erix
Date Deposited: 06 Sep 2023 03:39
Last Modified: 06 Sep 2023 03:39
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31989

Actions (login required)

View Item
View Item