Hubungan Antara Pengamalan Nilai Keagamaan Terhadap Pencapaian Akademik Siswa di SMK Negeri 2 Peurelak

Pendidikan secara spesifik memiliki tujuan untuk membentuk insan manusia menjadi generasi yang pintar secara intelektual. Perkembangan IPTEK mampu menyebabkan degradasi moral di kalangan peserta didik. Peserta didik yang merupakan generasi pemuda yang menjadi harapan tulang punggung bangsa menjadi rapuh karena termakan oleh hancurnya moral. Jika nilai keagamaan telah melekat dan menyatu dalam diri seorang peserta didik, ia akan menjadi generasi yang baik dan bermanfaat bagi dirinya bahkan bagi masyarakat sekitar. Pendidikan karakter merupakan usaha mempengaruhi jiwa peserta didik untuk menanamkan akhlak. Nilai – nilai religius telah menjadi sorotan utama untuk dikembangkan kedalam aspek pendidikan khususnya peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedikitnya jumlah jam pelajaran agama tidak akan mampu membentuk karakter siswa SMK menjadi lebih baik. Esensi dari kajian penelitian ini pentingnya pembinaan peserta didik SMK melalui pengamalan praktik /nilai keagamaan. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengamalan nilai keagamaan pada peserta didik. Rancangan penelitian ini adalah bentuk Pre- Eksperimental desain (non-designs). Adapun populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa program keahlian Teknik Instalasi Listrik kelas X, XI dan XII berjumlah 52 orang. Sampel yang dipilih adalah sebanyak 38 orang siswa. Adapun bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket untuk mengetahui Hubungan pengamalan nilai keagamaan terhadap pencapaian akademik siswa SMK N 2 Peurelak, lembar wawancara dan lembar pengamatan. Untuk melihat hubungan antara pengamalan nilai keagamaan dan pencapaian akademik siswa, uji korelasi dijalankan. Nilai korelasi yang diperoleh adalah 0.498 pada taraf signifikan 0.01, artinya bahwa terdapat hubungan hampir erat antar kedua variabel. Mengenai manfaat yang dirasakan setelah pelaksanaan kegiatan keagamaan di Sekolah, adalah tumbuhnya motivasi yang kuat untuk belajar, siswa merasakan ketenangan dalam hati, siswa merasa lebih tenang, fokus dan konsentrasi dalam belajar serta meningkatnya kedisiplinan waktu antara belajar, ibadah dan bermain.