Sebab-Sebab Terjadinya Perceraian di Aceh (Analisis Perbandingan Putusan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Aceh Barat dan Mahkamah Syar’iyah Jantho Aceh Besar Tahun 2019-2021)

Wulan Novitasari, 190103019 (2023) Sebab-Sebab Terjadinya Perceraian di Aceh (Analisis Perbandingan Putusan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Aceh Barat dan Mahkamah Syar’iyah Jantho Aceh Besar Tahun 2019-2021). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Sebab-Sebab, Kitab-Kitab, Mahkamah Syar’iyah] Text (Sebab-Sebab, Kitab-Kitab, Mahkamah Syar’iyah)
Wulan Novitasari, 190103019, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Mahkamah Syar’iyah merupakan suatu lembaga yang mengatur tentang perceraian. Di Mahkamah Syar’iyah Meulaboh hanya terdapat 11 sebab terjadinya perceraian yaitu, Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus, Meninggalkan Salah Satu Pihak, Dihukum Penjara, KDRT, Poligami, Ekonomi, Mabuk, Madat, Judi, Cacat Badan dan Murtad. Sedangkan di Mahkamah Syar’iyah Jantho hanya terdapat 7 sebab terjadinya perceraian yaitu, Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus, Meninggalkan Salah Satu Pihak, Dihukum Penjara, KDRT, Poligami, Ekonomi dan Cacat Badan, dan yang menjadi sebab terbanyak terjadinya perceraian di kedua Mahkamah Tersebut adalah disebabkan oleh Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus, sedangkan untuk sebabnya sehingga terjadinya Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus di Mahkamah Syar’iyah Meulaboh menjelaskan bahwa adanya perbedaan dalam mendidik anak dan perselingkuhan sedangkan di Mahkamah Syar’iyah Jantho dikarenakan oleh terjadinya berselisih paham tentang nafkah dan adanya cekcok di antara menantu dari pihak perempuan dengan mertuanya yang tinggal di rumah suaminya. Dalam Kitab Al-Mabsuth sebab terjadinya perceraian dikarenakan oleh sebab Marah dan keadaan berbahaya (Mudharat), sedangkan dalam Kitab Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab disebabkan oleh Paksaan, Marah, Pertengkaran, Istri Yang Tidak Menjaga Kehormatan Suami, dan Illa’. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Di Mahkamah Syar’iyah Meulaboh dan Mahkamah Syar’iyah Jantho mempunyai kewenangan dalam menyelesaikan kasus perceraian yaitu yang diatur dalam UU Pasal 39 No.1 Tahun 1974, Pasal 116 KHI, SEMA No. 4 Tahun 2014 dan SEMA No. 1 Tahun 2022, serta adanya kenaikan dan penurunan angka perceraian dari Tahun 2019-2021.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Wulan Novitasari Wulan
Date Deposited: 07 Sep 2023 02:37
Last Modified: 07 Sep 2023 02:37
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32078

Actions (login required)

View Item
View Item