Kemandirian Anak Pasca Terminasi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumouh Sejahtra Aneuk Nanggroe Aceh Besar

Anak merupakan calon generasi penerus bangsa yang harus dijaga dan dibimbing sejak dini. Akan tetapi saat ini masih sering terjadi kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak dimana hal tersebut akan berdampak negatif pada tumbuh kembang anak. UPTD Rumouh Sejahtra Aneuk Nanggroe merupakan salah satu lembaga yang merehabilitasi anak-anak yang mengalami kesenjangan sosial dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi Aceh dengan memberikan pembinaan yang terstruktur untuk mendukung kemandirian mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji lebih lanjut apakah program tersebut berhasil untuk membentuk kemandirian anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemandirian anak pasca terminasi pada UPTD Rumouh Sejahtra Aneuk Nanggroe serta faktor pendorong terbentuknya kemandirian pada anak pasca terminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sumpling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa program yang diberikan seperti kerajinan tangan, cooking, tatabusana, public speeking dan kursus komputer berhasil membentuk kemandirian anak pasca terminasi yang dilihat dari aktifitas yang mereka jalani setelah terminasi yaitu mereka bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, bisa mengontrol emosinya, bergaul, disiplin dan berpikir kreatif sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan baru setelah terminasi, mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Ada tiga proses tahapan yang dialami oleh anak untuk mencapai kemandirian yaitu tahap penyadaran, transformasi dan perkembangan intelektual. Adapun faktor pendorongnya yaitu lingkungan / pengasuhan dan diri sendiri.