Hubungan Kematangan Emosi Dengan Kecenderungan Agresivitas Pada Siswa Di Man 3 Banda Aceh

Remaja masih belum mampu mengendalikan fungsi fisik dan psikisnya hal tersebut membawa dampak psikologis terutama berkaitan dengan adanya gejolak emosi dan tekanan jiwa. Bentuk reaksi yang terjadi akibat gejolak emosi ini yaitu dapat berupa perilaku kekerasan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain yang sering disebut agresivitas. Salah satu faktor yang memruhi perilaku agresivitas adalah kematangan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan agresivitas pada siswa MAN 3 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Kematangan emosi dalam penelitian ini diukur menggunakan dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Hurlock (2012) yaitu: control emosi, pemahaman diri dan berfikir kritis. Kecenderungan agresivitas dalam penelitian ini diukur menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Buss & Perry (1992) yaitu: Physical Aggression (Agresif Fisik), Verbal Aggression (Agresif Verbal), Anger (Kemarahan) dan Hostility (Permusuhan). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Stratified random sampling sebanyak 205.siswa. Berdasarkan analisis uji hipotesis data maka diperoleh hasil koefesien korelasi sebesar -0,455, dengan p = 0.00, yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kecenderungan agresivitas dengan kematangan emosi pada siswa MAN 3 Banda Aceh. Artinya semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah kecenderungan agresivitas pada siswa MAN 3 Banda Aceh. Sebaliknya, semakin rendah kematangan emosi maka semakin tinggi kecenderungan agresivitas pada siswa MAN 3 Banda Aceh.