Prosedur Kelolosan Pada Lembaga Sensor Film Di Malaysia (Studi Konten Pornografi Dan Kekerasan)

Prosedur yang telah dirangka dan disediakan oleh Lembaga Penapisan Filem (LPF) perlu dilaksanakan dengan lebih sistematis dan rapi agar penonton tidak menonton film-film negatif dan masyarakat tidak bermoral semakin berkurang. Dengan wujud berupa kebijakan, strategi dan usaha yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak dilupakan peran orang tua dan pendidik yang harus lebih aware dalam membentuk serta membimbing iman, moral, dan karakter seorang manusia dari awal masa perkembangan anak saat ini. Seharusnya dengan adanya prosedur kelolosan perfilman ini dapat meminimalisirkan angka masalah sosial dan unsur negatif yang menyentuh sensitiviti yang lain serta memperkokohkan lagi moral kemasyarakatan di Malaysia. Lembaga Penapisan Filem (LPF) perlu menjadikan prosedur ini sebagai satu kewajiban dan tanggung jawab bagi sutradara film yang ingin memaparkan apa-apa adegan film perlu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan terlebih dahulu. LPF bertanggung jawab untuk menyensor semua film dan materi publisitas film yang didistribusikan, dijual, dan ditampilkan kepada publik sesuai dengan undang-undang ini dan Pedoman Sensor Film. Penyensoran film didasarkan pada empat (4) aspek utama yaitu Keamanan dan Ketertiban Umum, Agama, Sosial Budaya dan kemudian Ketertiban dan Etika. LPF juga merupakan lembaga penasehat bagi produser, sutradara film dan penggiat seni dalam memproduksi film agar tidak menyimpang dari empat aspek utama.