Konsep Ḥifẓ Al-Dīn Menurut Pemikiran Syāṭibī Dan Relevansinya Dengan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia

Muqni Affan Abdullah, 28162584 (2023) Konsep Ḥifẓ Al-Dīn Menurut Pemikiran Syāṭibī Dan Relevansinya Dengan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Konsep Ḥifẓ Al-Dīn Menurut Pemikiran Syāṭibī Dan Relevansinya Dengan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia] Text (Konsep Ḥifẓ Al-Dīn Menurut Pemikiran Syāṭibī Dan Relevansinya Dengan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia)
9. FULL DISERTASI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (18MB)

Abstract

Ḥifẓ al-dīn merupakan salah satu dari al-Kullīyāt al-Khamsah yang menempati urutan tertinggi dan paling utama serta bagian dari maqāṣid Al-Ḍarūriyyāt. Syāṭibī berpendapat bahwa melestarikan agama dengan melakukan aspek-aspek yang mampu memperkokoh agama disebut dengan ḥifẓ al-dīn min jānib al-wujūd. Sementara mencegah unsur-unsur destruktif terhadap agama disebut ḥifẓ al- dīn min jānib al-‘adm. Menjaga agama selama ini hanya fokus pada hal-hal yang dapat melestarikan agama dengan melakukan ritual shalat, puasa dan lain-lain. Padahal mencegah dan menjauhi hal-hal yang merugikan agama itu merupakan salah satu unsur ḥifẓ al-dīn yang kerab diabaikan termasuk kerukunan umat beragama. Nilai-nilai universal kerukunan umat beragama sangat intensif diungkapkan Syāṭibī dan itu sangat relevan dan sangat urgen pembahasannya dengan masyarakat Indonesia yang multikultural dalam konteks ḥifẓ al-dīn min jānib al-‘adm. Untuk itu peneliti mengajukan pertanyaan: bagaimana konsep ḥifẓ al-dīn menurut pemikiran Syāṭibī? dan bagaimana faktor yang melatarbelakangi pemikiran Syāṭibī tentang ḥifẓ al-dīn min jānib al-‘adm? bagaimana relevansi pemikiran Syāṭibī tentang ḥifẓ al-dīn dengan kerukunan umat beragama di Indonesia? Penelitian ini merupakan studi penelitian tokoh yang bersifat kualitatif dengan pendekatan maṣlahah. Adapun teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dari bahan primernya Al-Muwāfaqāt dan Al-I’tiṣām ditambah dengan bahan sekunder dan tersier. Hasil penelitiannya tentang konsep ḥifẓ al-dīn Syāṭibī bahwa menjaga agama harus dilakukan secara seimbang antara min jānib al-wujūd dan ‘adm. Faktor yang melatarbelakangi pemikiran Syāṭibī tentang ḥifẓ al-dīn

min jānib al-‘adm bahwa penjagaan agama dari sisi al-‘adm kurang mendapatkan tempat dalam berbagai tulisan hukum Islam. Penulis memahami bahwa nilai-nilai yang diungkap Syāṭibī salah satunya adalah kerukunan umat beragama. Relevansi pemikiran Syāṭibī tentang ḥifẓ al-dīn dengan kerukunan umat beragama di Indonesia bahwa masyarakat yang multikultural ini perlu dirajut dengan bingkai kerukunan umat agar dapat tercapai tujuan kesejahteraan dan kerukunan itu dapat dikategorikan pada level Al- Ḍarūriyyāt dari sisi ḥifẓ al-dīn min jānib al-‘adm. Adapun novelty penelitian ini adalah kerukunan umat beragama dikategorikan sebagai salah satu bentuk ḥifẓ al-dīn min jānib al-‘adm.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.01 Filsafat Tasyri'
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.02 Usul Fiqh
Divisions: Program Pascasarjana > S3 Fikih Modern (Hukum Islam)
Depositing User: Muqni Affan Abdullah Muqni
Date Deposited: 11 Sep 2023 03:50
Last Modified: 11 Sep 2023 03:50
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32141

Actions (login required)

View Item
View Item