Pengelolaan Pesantren Melalui Usaha Mandiri Di Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh

Keberadaan usaha mandiri di sebuah pondok Pesantren sangat diperlukan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian lembaga pendidikan tersebut. Dengan demikian Pesantren tidak tergantung secara mutlak kepada instansi lain baik pemerintah maupun donatur swasta sehingga independensi Pesantren terjaga dalam membina, mendidik, dan melahirkan intelektual-intelektual muslim terbaik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk usaha mandiri di Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh, menganalisis faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Pesantren melalui usaha mandiri di Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh, dan menganalisis kontribusi usaha mandiri terhadap pengelolaan Pesantren di Pesantren Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui metode observasi, dokumentasi, wawancara dan informan dalam penelitian ini berjumlah empat orang yaitu pengawas/koordinator Pesantren, staf sekretaris Pesantren dan karyawan unit usaha satu dan dua. Hasil dari penelitian ini, Pertama, bentuk usaha mandiri di Pesantren Babun Najah Banda Aceh berupa koperasi khusus bagi santriwati dan ruko yang disewakan kepada masyarakat yang ingin membuka usaha di lingkungan Pesantren. Kedua, faktor pendukungnya adalah konsumen meliputi santri, pengajar, dan masyarakat, keberadaan subjek-subjek hukum tersebut di Pesantren Modern Babun Najah dapat membantu menghidupkan usaha mandiri. Sedangkan faktor penghambatnya adalah konsumen (pembeli) hanya dari kalangan santri dan masyarakat luar yang terbatas karena pengaruh asumsi bahwa usaha mandiri di Pesantren tersebut hanya di khususkan bagi kalangan lembaga pendidikan tersebut saja. Ketiga, kontribusi usaha mandiri berupa paket di setiap lebaran kepada pendidik dan tenaga kependidikan seperti gula dan sirup. Sedangkan pihak Pesantren mengkontibusikan ide-ide kontruktif terhadap pengembangan usaha mandiri ke depannya.