Analisis Yuridis Zakat dan Infaq sebagai Pendapatan Asli Daerah di Baitul Mal Aceh (Studi Atas Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal Aceh)

Ulfa Adhimah, 160106084 (2022) Analisis Yuridis Zakat dan Infaq sebagai Pendapatan Asli Daerah di Baitul Mal Aceh (Studi Atas Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal Aceh). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Analisis Yuridis Zakat dan Infaq sebagai Pendapatan Asli Daerah di Baitul Mal Aceh (Studi Atas Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal Aceh)] Text (Analisis Yuridis Zakat dan Infaq sebagai Pendapatan Asli Daerah di Baitul Mal Aceh (Studi Atas Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal Aceh))
Ulfa Adhimah.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Pasal 180 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh menjadi dasar pengelolaan yuridis zakat dan infaq sebagai Pendapatan Asli Aceh (PAA) dan diselenggarakan oleh Baitul Mal Aceh (BMA) akan tetapi dasar infaq tidak disebutkan. Pertimbangan norma a quo itu yang akan dianalisis dan melahirkan Pasal 97 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 yang menjadi zakat dan infaq sebagai pendapat asli daerah. Rumusan masalah mencakup : Bagaimana pertimbangan yuridis pasal 97 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal? Bagaimana mekanisme pengelolaan pada pasal 97 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 yang menjadikan zakat dan infaq sebagai sumber PAA khusus dan PAD Kabupaten /Kota khusus? Bagaimana tantangan dalam implementasi zakat dan infaq sebagai Pendapatan Asli daerah? Tujuan Penelitian adalah: Untuk mengetahui pertimbangan yuridis Pasal 97 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal. Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan pada Pasal 97 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 yang menjadikan zakat dan infaq sebagai sumber PAA dan PAD Kabupaten/Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Hasil penelitian mencakup: Pertama, Pertimbangan yuridis Pasal 97 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 sudah konstitusional sesuai dengan amanah Pasal 180 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 walaupun infaq belum masuk norma tetapi bisa diinterpretasikan dari frasa lain-lain Pendapatan Asli Aceh dan Pendapatan Asli Kabupaten/Kota yang sah. Kedua, pengelolaan zakat dan infaq sudah sesuai dengan qanun a quo dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 namun idealnya zakat dan infaq tidak disatuatapkan dalam Qanun APBA. Ketiga, tantangan dalam implementasi pengelolaan zakat dan infaq harusnya dipisahkan dengan pengelolaan keuangan daerah, Peraturan Gubernur Aceh a quo yang sudah dikeluarkan saja belum cukup untuk memberikan penyelesaian dalam mekanisme pencairan zakat dan infaq.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.1 Ibadah > 2X4.14 Zakat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Ulfa Adhimah Ulfa
Date Deposited: 08 Sep 2023 03:23
Last Modified: 08 Sep 2023 03:23
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32193

Actions (login required)

View Item
View Item