Kesamaan Konsepsi Tentang Harta Seharkat Untuk Keluarga Harmonis (Studi Kasus Pada Masyarakat Kampung Baro Kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan)

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri. Dalam membina rumah tangga diperlukan adanya kesamaan pemahaman konsepsi tentang harta seharkat untuk meminimalisir terjadinya permasalahan dalam rumah tangga dengan tujuan membentuk keluarga yang harmonis dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Seringkali pasangan suami dan istri ketika menghadapi berbagai permasalahan dalam keluarga pada akhirnya akan menyangkutpautkan masalah tersebut dengan harta yang mereka peroleh selama perkawinan, memilah-milah antara harta yang diperoleh oleh suami atau istri dan berujung pada masalah yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi harta seharkat pada pasangan suami istri di desa Kampung Baro dan untuk menganalisis dampak kesamaan konsepsi harta seharkat untuk keluarga harmonis pada pasangan suami istri di desa Kampung Baro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analitis yaitu objek pembahasannya yang terjadi pada masa sekarang.Subjek penelitian terdiri dari 6 pasangan atau berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil peneliitian menunjukkan beberapa pasangan suami istri memiliki kesamaan konsepsi tentang harta seharkat dan ada yang tidak. Adanya kesamaan konsepsi tentang harta seharkat adalah adanya kesamaan gambaran, rancangan atau cita-cita serta pemahaman suami istri mengenai hal tersebut, dimana keduanya memiliki tujuan dan paham yang sama terhadap konsep harta. Kesamaan konsepsi tentang harta seharkat pada pasangan suami istri desa Kampung Baro berbanding lurus dengan tercapainya keluarga harmonis. Keluarga harmonis merupakan situasi atau kondisi dimana dalam sebuah keluarga terjalin kasih sayang, saling pengertian, saling memberi dukungan antara anggota keluarga, minimnya konflik, ketegangan, kekecewaan, serta setiap anggota keluarga dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Pasangan yang tidak memiliki kesamaan konsepsi tentang harta seharkat lebih rentan memunculkan ketegangan dan permasalahan dalam rumah tangga.