Hukum Melakukan Al-’Azl Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Studi Perbandingan Antara Mazhab Syafi’i Dan Zahiri)

Mohammad Afif Bin Mohd Yusoff, 170103057 (2023) Hukum Melakukan Al-’Azl Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Studi Perbandingan Antara Mazhab Syafi’i Dan Zahiri). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Hukum Melakukan Al-’Azl Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Studi Perbandingan Antara Mazhab Syafi’i Dan Zahiri)] Text (Hukum Melakukan Al-’Azl Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Studi Perbandingan Antara Mazhab Syafi’i Dan Zahiri))
Mohammad Afif Bin Mohd Yusoff, 170103057, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Setiap keluarga sudah pasti ingin memiliki zuriat yang banyak. Akan tetapi pada masa kini. Terdapat banyak faktor-faktor pasangan suami isteri perlu melakukan Keluarga Berencana. Ada keluarga merancangan kelahiran anak di dalam faktor kesehatan, ekomomi, pendidikan bagi anak-anak dan sebagainya. Hal ini menjadi kecenderungan untuk pasangan suami isteri melakukan ‘azl. Pada permasahan ini para ulama berbeda pandapat anatara bisa dilakukan atau dilarang. Menurut mazhab Syafi’i membenarkan untuk melakukan ‘azl, karena terdapat alasan yang diakui oleh syarak seperti kesehatan, agama dan selainnya. Menurut pendapat ini mereka berpatokan pada haditst yang diriwayatkan oleh Jabir. Sedangkan kelompok seterusnya yaitu mazhab Zahiri perpandangan tidak bisa dilakukan ‘azl. Hal ini karena menurut mereka adanya nash yang melarang secara zhahir atau tekstual yaitu haditst yang diriwayatkan oleh Judamah. Menurut mazhab zhahiri mereka mengelompokkan perbuatan ‘azl ini sebagai pembunuhan khafi. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode penelitian pustaka (library research), melalui leterasi-literasi fiqh dari mazhab Syafi’i dan Zahiri. Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif komparatif. Dapat disimpulkan bahwa Rasulullah sangat menganjurkan untuk umatnya memiliki zuriat yang banyak. Walaubagaimana pun dalam menentukan sesuatu hukum perlu dipertimbangkan pada realitas yang sedang berlaku, maka pandangan Islam tentang Keluarga Berencana adalah diperbolehkan, karena untuk menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak, dan memperhitungkan biaya hidup berumahtangga. Hal ini karena menolak kemudharatan lebih utama berbanding menarik kemaslahatan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Mohammad Afif Bin Mohd Yusoff
Date Deposited: 08 Sep 2023 03:36
Last Modified: 08 Sep 2023 03:36
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32209

Actions (login required)

View Item
View Item