Pendampingan Sosial Emosi Anak Bermasalah (Juvenile Deliquency) di Lembaga Pembinaan Khusus II Banda Aceh Berbasis Community Based Research

Setiap anak lahir dalam keadaan suci yang memiliki potensi nilai-nilai kebaikan. Anak adalah anugerah Allah SWT kepada setiap pasangan yang diamanahkan untuk mendidik dan membesarkannya bagaimanapun kondisi orangtuanya, sesulit apapun kehidupannya. Disamping tanggung jawab orangtua anak juga tanggung jawab negara untuk melindungi mereka sebagai generasi penerus bangsa padanya melekat harkat, dan martabat negara. Perkembangan zaman saat ini menimbulkan rasa penasaran dan kebingungan pada diri anak dan remaja sehingga mereka kehilangan kontrol diri dalam mengikuti kesimbangan diri dalam menghadapi lingkungan sekitar. Salah satunya adalah persoalan penyimpangan perilaku dengan melakukan perbuatan diluar kesadaran diri,dan kontrol diri. Melakukan pemerkosaan, pembunuhan, pencurian dan juga terlibat dalam pengedaran sabusabu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) sosial emosi anak bermasalah di Lembaga pembinaan Khusus Anak kelas II di Banda Aceh, 2) sosial emosi anak di LPKA Kelas II Banda Aceh setelah mengikuti pendampinga dan 3) Ada perbedaan sosial emosi anak di LPKA setelah mengikuti Pendampingan. Metode penelitian dan pendampingan ini menggunakan Quasi Eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam pendampingan ini adalah Social Emotional Character Development yang memiliki dimensi perilaku sosial, kebijaksanaan, kontrol diri, perkembangan diri, tanggung jawab diri di lingkungannya masing-masing. Modul yang digunakan dalam pendampingan ini modul sosial emosiuntuk anak LPKA, jumlah subjek penelitian adalah seluruh anak di LPKA banda Aceh yaitu 22 orang yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan rata-rata sosial emosi anak di LPKA ssesudah pendampingan, dan ada kesan positif bagi anak didik terhdap peningktan sosial emosi mereka dibandingkan dengan sebelum pendampingan.