Kapabilitas Nazhir dan Kaitannya dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pengembangan Harta Wakaf di Kota Banda Aceh

Husni, 1301128301 (2023) Kapabilitas Nazhir dan Kaitannya dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pengembangan Harta Wakaf di Kota Banda Aceh. In: Kapabilitas Nazhir dan Kaitannya dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pengembangan Harta Wakaf di Kota Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Kapabilitas Nazhir dan Kaitannya dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pengembangan Harta Wakaf di Kota Banda Aceh] Text (Kapabilitas Nazhir dan Kaitannya dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pengembangan Harta Wakaf di Kota Banda Aceh)
38 - 8 x- laporan lengkap litapdimas - Husni A. Jalil.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Salah satu persyaratan penting yang harus dimiliki oleh nazhir wakaf menurut ketentuan fikih wakaf dan Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf adalah kemampuan atau kapabilitas dalam mengelola dan mengembangkan harta wakaf agar menjadi wakaf produktif. Namun data awal menunjukkan bahwa jumlah wakaf produktif di kota Banda Aceh sangat sedikit bila dibandingkan dengan wakaf yang tidak produktif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh, apakah dalam pengangkatan nazhir mempertimbangkan aspek kapabilitas dan bagaimana kaitan kapabilitas nazhir dengan optimalisasi pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat kajian lapangan atau empiris dan fokus kajiannya kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh masih rendah, hal ini dapat diketahui dari belum semua nazhir melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan solusi dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf, nazhir yang sudah melakukan perencanaan, evaluasi dan solusi belum memiliki instrumen khusus terkait dengan kegiatan tersebut, dalam pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan, masih sedikitnya jumlah harta wakaf yang dikelola secara produktif 31 persil dari total berjumlah 787 persil. Pihak KUA dan BWI tidak melakukan fit and proper test serta tidak menggunakan kriteria khusus untuk mengetahui aspek kapabilitas dalam pengangkatan nazhir. Adanya kaitan antara optimalisasi pengelolaan dan pengembangan harta wakaf dengan kapabilitas nazhir, hal ini diketahui dari rendahnya kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf dan faktanya pengelolaan dan pengembangan belum optimal.Salah satu persyaratan penting yang harus dimiliki oleh nazhir wakaf menurut ketentuan fikih wakaf dan Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf adalah kemampuan atau kapabilitas dalam mengelola dan mengembangkan harta wakaf agar menjadi wakaf produktif. Namun data awal menunjukkan bahwa jumlah wakaf produktif di kota Banda Aceh sangat sedikit bila dibandingkan dengan wakaf yang tidak produktif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh, apakah dalam pengangkatan nazhir mempertimbangkan aspek kapabilitas dan bagaimana kaitan kapabilitas nazhir dengan optimalisasi pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat kajian lapangan atau empiris dan fokus kajiannya kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di kota Banda Aceh masih rendah, hal ini dapat diketahui dari belum semua nazhir melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan solusi dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf, nazhir yang sudah melakukan perencanaan, evaluasi dan solusi belum memiliki instrumen khusus terkait dengan kegiatan tersebut, dalam pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan, masih sedikitnya jumlah harta wakaf yang dikelola secara produktif 31 persil dari total berjumlah 787 persil. Pihak KUA dan BWI tidak melakukan fit and proper test serta tidak menggunakan kriteria khusus untuk mengetahui aspek kapabilitas dalam pengangkatan nazhir. Adanya kaitan antara optimalisasi pengelolaan dan pengembangan harta wakaf dengan kapabilitas nazhir, hal ini diketahui dari rendahnya kapabilitas nazhir dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf dan faktanya pengelolaan dan pengembangan belum optimal.

Item Type: Book Section
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Tata Negara
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:16
Last Modified: 07 Nov 2023 08:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32263

Actions (login required)

View Item
View Item