Margin Rate dan Risiko Pembiayaan Mudharabah: Peran Pandemi Covid-19 Sebagai Pemoderasi

Pembiayaan bermasalah menjadi persoalan serius bagi setiap lembaga keuangan bank, termasuk bank Syariah. Ketidakmampuan bank tersebut dalam mengumpulkan kembali pembiayaan yang telah disalurkan tentunya terkait dengan kemampuan membayar dikalangan nasabah pembiayaan. Margin rate pembiayaan dan inflasi yang tinggi berpotensi menjadi penyebab rendahnya kemampuan mereka dalam membayar cicilan pembiayaan. Margin rate merupakan bagian tidak terpisahkan dari total cicilan pembiayaan yang harus dibayar nasabah pada setiap periode pembayaran. Sedangkan inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum yang kemudian dapat berdampak buruk pada kemampuan keuangan masyarakat termasuk nasabah pembiayaan. Selanjutnya, terjadinya penyebaran Covid-19 sejak awal tahun 2020, dikuatirkan tidak hanya berpengaruh negatif kegiatan ekonomi masyarakat di sektor riil, tetapi juga dapat memberikan dampak buruk pada pembiayaan bank Syariah. Kajian ini menganalisis hubungan fungsional antara risiko pembiayaan mudharabah dengan margin rate dan inflasi dengan menempatkan pandemi covid-19 sebagai moderating variables. Menggunakan data bulanan selama periode 2014.6-2021.1, model analisis yang diterapkan terdiri dari linier regression dan moderated regression analysis yang kemudian diestimasi dengan pendekatan ordinary least square (OLS). Hasil kajian membuktikan bahwa margin rate dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko pembiayaan ini. Demikian pula halnya dengan pandemi covid-19 juga berdampak signifikan pada peningkatan risiko pembiayaan. Efek moderasi pandemi pada pengaruh margin rate dan inflasi terhadap risiko pembiayaan adalah negatif dan signifikan. Sebelum pandemi, kenaikan predictor variables ini mendorong kenaikan risiko pembiayaan, dan sebaliknya, selama pandemi, menurunkan risiko pembiayaan