Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Minjangan (Choromolaena Odorata) Menggunakan Uji Invivo Sebagai Salep Krim Luka Bakar

Luka bakar yaitu kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol dari daun minjangan terhadap kualitas salep krim luka bakar serta untuk mengetahui kualitas salep yang sesuai dengan aturan BPOM No.32 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dalam pembuatan salep, yang diawali dengan persiapan bahan dan pengolahan sampel, serta melakukan beberapa pengujian salep krim, ekstraksi daun menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, proses ekstraksi menghasilkan rendemen 13%. Hasil uji organoleptik memiliki tekstur yang baik dan memiliki warna hijau kehitaman serta memiliki aroma yang khas dari ekstrak daun minjangan. Hasil uji homogenitas dari kontrol dan salep menunjukkan susunan yang homogen. Hasil dari uji pH kontrol memiliki pH 5, F1 (5%) pH 5,7, F2 (10%) pH 5,81, F3 (15%) pH 6,38. Hasil uji invivo menunjukkan bahwa perlakuan dengan salep ekstrak 5% (F1), 10% (F2) dan 15% (F3) memberikan pengaruh positif terhadap penyembuhan luka bakar pada mencit. Perlakuan salep ekstrak 15% (F3) paling efektif dalam mempercepat penyembuhan luka bakar pada waktu penyembuhan hari ke 15 dibandingkan perlakuan pada kelompok lainnya. Pada penelitian ini kelompok perlakuan sediaan salep ekstrak daun minjangan 15% memberikan efektivitas paling baik terhadap waktu penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan kelompok lain