Efektivitas Tanaman Mansiang (Scirpus grossus) Dalam Pengolahan Limbah Cair Kelapa Sawit Dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Limbah kelapa sawit merupakan suatu sisa dari hasil tanaman kelapa sawit yang tidak digunakan dalam produk utama atau hasil yang terbawa pada proses pengolahan kelapa sawit yang akan mengasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah yang dihasilkan oleh kelapa sawit memiliki ciri yang khas dengan bau yang menyengat dan warna yang pekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman Scirpus grossus dalam menurunkan kadar pencemar pada limbah cair kelapa sawit dengan sistem hidroponik rakit apung. Perlakuan terdiri kontrol dan 2 varian yaitu rangkaian hidroponik 12 tanaman dan 18 tanaman dan dua kali ulangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah tanaman dan lama waktu tinggal berpengaruh terhadap penurunan kadar pencemar pada limbah cair kelapa sawit. Penurunan kadar pencemar yang paling efektif terjadi pada hari 15 dengan jumlah tanaman 16 tanaman dengan persentase TSS sebesar 52,61%, COD sebesar 40,30% dan nilai pH sebesar 9,2. Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa efektivitas penurunan kadar pencemar ditentukan oleh jumlah tanaman dan waktu remediasi semakin sedikit jumlah tanaman dan waktu remediasi maka semakin efektif dalam penurunan COD dan TSS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyak mikroorganisme pemecah sehingga bahan organic tidak sebanding dengan ketersediaan oksigen di dalam limbah, sehingga menyebabkan mikroorganisme tidak mampu memecahkan bahan organik dengan efektif.