Reintrepretasi Senif Riqab Sebagai Mustahik Zakat Menurut Perspektif Ulama Kontemporer (Studi Pemikiran Sayyid Muhammad Rasyid Ridha)

Dalam pendistribusian zakat terdapat delapan golongan yang berhak mendapatkan zakat, salah satunya adalah riqab. Dalam kehidupan modern ini sudah tidak dapat lagi ditemukan seorang riqab atau hamba sahaya. Maka pendistribusian zakat kepada riqab dipertanyakan. Dalam upaya meintrepretasi makna riqab dengan kondisi saat ini, maka Sayyid Muhammad Rasyid Ridha menawarkan sebuah pemikiran tentang pemaknaan ulang riqab. Diantaranya adalah: Pertama, bagaimana konsep riqab sebagai mustahik zakat menurut pandangan Sayyid Muhammad Rasyid Ridha. Kedua, bagaimana metode ijtihad Sayyid Muhammad Rasyid Ridha dalam memaknai riqab sebagai mustahik zakat pada masa kini. Ketiga, bagaimana relevansi pemikiran Sayyid Muhammad Rasyid Ridha tentang riqab sebagai mustahik zakat pada masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan metode pengumpulan melalui dokumentasi berupa data, Kitab, Buku, Jurnal, Tesis dan artikel-artikel lainnya yang berkenaan dengan objek penelitian. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: Konsep riqab menurut Sayyid Muhammad Rasyid Ridha yaitu: membebaskan tawanan Muslim yang ditawan oleh musuh, membebaskan seseorang dari tuduhan yang tidak semestinya, membantu pembantu yang disekap dan disiksa majikannya dan membebaskan bangsa Muslim yang dijajah oleh bangsa kafir, maka makna riqab untuk sekarang ini perlu untuk diperluas lagi terhadap kemaslahatan yang akan ditimbulkan dari hal tersebut. Metode yang digunakan Sayyid Muhammad Rasyid Ridha adalah metode ijtihad intiqa’i. Sehingga relevansi didalam memaknai ulang riqab ini sangat diharapkan ada pengembangan yang lebih mendekatkan pada makna lain yang tidak keluar dari konsep dasar riqab itu sendiri, sehingga perlu mencari solusi untuk pendistribusian zakat pada zaman sekarang ini.