Desentralisasi Blockchain dan Resistensi Masyarakat terhadap Crypto Currency serta Tinjaunnya dalam Pandangan Islam

Farid Fathony Ashal, 2027048601 (2023) Desentralisasi Blockchain dan Resistensi Masyarakat terhadap Crypto Currency serta Tinjaunnya dalam Pandangan Islam. In: Desentralisasi Blockchain dan Resistensi Masyarakat terhadap Crypto Currency serta Tinjaunnya dalam Pandangan Islam. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Desentralisasi Blockchain dan Resistensi Masyarakat terhadap Crypto Currency serta Tinjaunnya dalam Pandangan Islam] Text (Desentralisasi Blockchain dan Resistensi Masyarakat terhadap Crypto Currency serta Tinjaunnya dalam Pandangan Islam)
46- 8x- FARID FATHONY ASHAL CETAK FINAL BENAR - Farid Fathony.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB)

Abstract

Cryptocurrency hadir di tengah perkembangan teknologi digital yang sangat pesat dengan menawarkan fitur yang cepat, transparan, auditabel, dan aman. Terlebih sejak munculnya Corona Virus Desease (COVID) di penghujung akhir tahun 2019, perubahan cara dagang diakselerasi menjadi serba digital. Pertumbuhan masif era digital sebenarnya telah terjadi sejak 5 tahun yang lalu, dimana nilai ekonomi digital meraih US$3,5 triliun dengan kata lain, aset ini telah menyumbang 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Perubahan pola dagang tradisional menjadi e-commerce menjadi suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Bahkan, hadirnya e-wallet dan mobile banking merubah cara pembayaran yang sebelumnya berbasis cash menjadi cashless. Namun, kehadirannya masih menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat dan kedudukannya dalam tinjauan ajaran Islam. Cryptocurrency yang berbasis pada blockchain bersifat keuangan desentral yang tentu saja berlawanan dengan sistem konvensional saat ini yaitu sentral bank. Tujuan penelitan ini adalah untuk melihat resistensi masyarakat terhadap cryptocurrency dan tinjauannya dalam pandangan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan phenomonology. Sumber data diperoleh melalui indepth interview dan wawancara terstruktur. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan maqashid syariah, kaidah fiqih, dan ushul fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep keuangan desentral belum dapat mengambil peran sentral bank. Resistensi masyarakat terhadap cryptocurrency masih tinggi dan belum dapat diterima sebagai media transaksi dalam keuangan, serta hukum cryptocurrency dalam pandangan Islam saat ini haram untuk digunakan sebagai media transaksi.

Item Type: Book Section
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 207 Misi dan Pendidikan Agama
200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > S1 Perbankan Syariah
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 16 Oct 2023 03:15
Last Modified: 16 Oct 2023 03:15
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32359

Actions (login required)

View Item
View Item