Endang Setia Ningrum, 190104007 (2023) Pendampingan Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pelecehan Seksual Ditinjau Menurut Hukum Islam. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.
Endang Setia Ningrum, 190104007, FSH, HPI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (6MB)
Abstract
Keberadaan DP3AKB merupakan ujung tombak sebagai pendampingan untuk anak dalam hal menjaga penanganan korban pelecehan seksual agar korban diharapkan dapat kembali melakukan aktivitasnya dan berkembang seperti halnya anak yang lainnya. Tujuan skripsi ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian, Pertama, bagaimana bentuk pendampingan yang dilakukan oleh DP3AKB Kabupaten Bener Meriah terhadap anak korban tindak pidana pelecehan seksual? Kedua, apa saja hambatan yang dialami DP3AKB Kabupaten Bener Meriah dalam melakukan pendampingan terhadap anak sebagai korban tindak pidana pelecehan seksual? Ketiga, bagaimanakah tinjauan hukum Islam terhadap pendampingan anak sebagai korban tindak pidana pelecehan seksual oleh DP3AKB Kabupaten Bener Meriah? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kasus (Case Approach) dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, bentuk-bentuk pendampingan terhadap anak sebagai korban pelecehan seksual oleh DP3AKB Kabupaten Bener Meriah yaitu pendampingan layanan hukum, kesehatan, rehabilitasi sosial, reintegrasi sosial dan pelimpahan layanan kerujukan akhir. Kedua, hambatan DP3AKB Bener Meriah dalam Melakukan Pendampingan Terhadap Anak sebagai Korban Pelecehan Seksual Kurangnya Sumber Daya Manusia, Kurangnya Fasilitas Sarana dan Prasarana. Ketiga, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pendampingan anak sebagai korban pelecehan seksual oleh DP3AKB Kabupaten Bener Meriah ditinjau dari hukum Islam yaitu merujuk pada Maqhasid Syariah yang merupakan representasi hukum Islam yang bertujuan untuk melindungi kemaslahatan hidup umat manusia, pendampingan yang dilakukan dalam hukum Islam berguna untuk melindungi jiwa, aigaimai, aikail, hairtai dain keturunain. Pendampingan psikologis dan hukum bersifat Dharuriyyat (primer) yang harus dijaga setiap manusia secara maksimal karena apabila pendampingan tidak dilakukan maka dapat mengancam keselamatan manusia yang lainnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum > 345 Hukum Pidana |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam |
Depositing User: | Endang Setia Ningrum Endang |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 03:05 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 03:05 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32376 |