Perbandingan Konsep Demokrasi Dalam Islam Menurut Yusuf Al-Qaradhawi dan Abul A'la Maududi

Irham Kurniawan, 170105095 (2023) Perbandingan Konsep Demokrasi Dalam Islam Menurut Yusuf Al-Qaradhawi dan Abul A'la Maududi. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Perbandingan Konsep Demokrasi Dalam Islam] Text (Perbandingan Konsep Demokrasi Dalam Islam)
Irham Kurniawan, 170105095, FSH, HTN, 085269956260.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Memperbincangkan hubungan Islam dengan demokrasi pada dasarnya sangat aksiomatis. Sebab Islam merupakan agama dan risalah yang mengandung asas-asas yang mengatur ibadah, akhlak dan muamalat manusia. Sedangkan demokrasi hanyalah sebuah sistem pemerintahan dan mekanisme kerja antar anggota masyarakat serta simbol yang diyakini banyak membawa nilai-nilai positif. Polemik hubungan demokrasi dengan Islam berakar pada sebuah ketegangan teologis antara rasa kehausan memahami doktrin yang telah mapan oleh sejarah dinasti-dinasti muslim dengan tuntutan untuk memberikan pemahaman baru pada doktrin tersebut sebagai respon atas timbulnya fenomena sosial yang terus berkembang. Hal ini menarik untuk dikaji lebih lanjut tentang Perbandingan Konsep Demokrasi Dalam Islam Menurut Yusuf Al-Qaradhawi dan Abul A'la Maududi. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah Bagaimana konsep demokrasi dalam Islam menurut Yusuf Al-Qaradhawi dan menurut Abul A'la Maududi? Bagaimana analisis perbandingan antara konsep demokrasi dalam Islam menurut Yusuf Al-Qaradhawi dan Abul A'la Maududi? Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan penelitian komparatif. Menurut Yusuf Al-Qardhawi substansi demokrasi sejalan dengan Islam. Sedangkan Al-Maududi, beliau secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal, demokrasi adalah buatan manusia sekaligus produk dari pertentangan Barat terhadap agama sehingga cendrung sekuler. Karenanya Al-Maududi mengganggap demokrasi modern (Barat) merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Ia memperkenalkan istilah theodemokrasi yaitu suatu pemerintahan demokrasi yang berdasarkan ketuhanan, karena dalam pemerintahan ini rakyat Islam diberi kedaulatan terbatas di bawah wewenang Allah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 204 Pengalaman, Hidup, Praktik keagamaan
200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Tata Negara
Depositing User: Irham Kurniawan Irham
Date Deposited: 14 Sep 2023 02:42
Last Modified: 14 Sep 2023 02:42
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32379

Actions (login required)

View Item
View Item