Kesadaran Pelaksanaan Shalat Berjama’ah Siswa SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh

Shalat berjamaah merupakan ibadah yang dipimpin oleh seorang imam dan di ikuti beberapa makmum, shalat berjamaah hukumnya sunnah muakkad sebagaimana hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar R.a. Sebagian siswa dan siswi SMP Negeri 19 Percontohan pada kenyataannya belum melaksanakan shalat secara berjama’ah khususnya zhuhur dan ashar ketika adzan berkumandang. Mereka lebih memilih shalat di akhir waktu (masbuq) dan melakukan secara menyendiri. Seharusnya mereka telah berada di dalam mushalla ketika azan telah selesai dikumandangkan. Dalam penelitian ini, berusaha melihat bagaimana bentuk pembinaan kesadaran pelaksanaan shalat berjamaah bagi siswa SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh dan bagaimana solusi dari pihak sekolah dalam pelaksanaan shalat berjamaah siswa dan siswi SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan yaitu: observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan sekolah bagi siswa yang belum melaksanakan shalat berjamaah, menegur secara langsung dan memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa yang tidak mengindahkan. Sebanyak 28 orang peserta didik atau 75% selalu mendapatkan hukuman dari pihak sekolah, 9 orang sisanya atau 24% kadang-kadang mendapatkan hukuman. Selain itu pihak sekolah juga memberikan pembinaan khusus. Dalam hal ini peneliti melihat hampir 30 orang siswa perlu diberikan pembinaan secara khusus. Solusi yang diupayakan oleh pihak sekolah: menasehati, memberikan motivasi, memberi contoh, mengajak dan menyuruh shalat, meningkatkan kedisiplinan waktu, meningkatkan fasilitas, membimbing dan memberikan arahan, mengatur jadwal kultum, memberikan kata hikmah dan nasehat, berbicara secara individual, menetapkan peraturan dan memberikan sanksi, serta melakukan pembinaan berkala.