Jamur Makroskopis Di Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Sebagai Media Pendukung Materi Fungi Di SMAN 1 Simpang Kiri

Perkebunan kelapa sawit merupakan area yang banyak ditumbuhi oleh jamur makroskopis dan dekat dengan sekolah. Namun, proses pembelajaran dengan cara pengamatan langsung pada jamur makroskopis belum pernah dilakukan karena pendidik kesulitan untuk mengarahkan siswa agar melakukannya. Jamur makroskopis merupakan materi yang dipelajari pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di kelas X dalam materi Kingdom Fungi sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis jamur makroskopis, untuk mengetahui karakteristik jenis-jenis jamur makroskopis di Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Rundeng dan untuk mengetahui hasil uji kelayakan output yang dihasilkan sebagai media pendukung pembelajaran dalam bentuk Atlas Jamur Makroskopis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan jelajah (survey exsploratif), Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Penentukan titik pengamatan dengan menggunakan metode line transeck dengan 3 stasiun kawasan perkebunan kelapa sawit. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang ahli media, dan 2 orang ahli materi. Objek dalam penelitian ini adalah jamur makroskopis, dan kelayakan output penelitian. Analisis data dilakukan secara analisis kualitatif dan kuantitatif. Data hasil penelitian ditemukan 20 spesies jamur makroskopis yang terdiri dari 6 ordo dan 10 famili. Karakteristik jamur makroskopis yang ditemukan sangat beragam, baik dari bentuk tudung, permukaan tudung, ada tidaknya tubuh buah, bentuk tubuh buah, permukaan tangkai buah, ada tidaknya lamella (Porus) serta habitat jamur. Hasil kelayakan media pembelajaran Atlas Jamur Makroskopis diperoleh persentase 82,86% dengan kategori sangat layak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Atlas Jamur Makroskopis pada materi Kingdom Fungi sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMA Negeri 1 Simpang Kiri.