Tinjauan Yuridis Terhadap Penegakan Hukum dalam ‘Uqubat Jarimah Distribusi Khamar (Studi Putusan No.21/JN/2021/Ms.Bna)

Dalam upaya penegakan hukum terhadap jarimah distribusi khamar perlu dilakukan penempatan ‘uqubat yang lebih tinggi kepada distributor khamar daripada orang yang meminum khamar disebabkan distributor ini merupakan salah satu bagaimana peminum khamar mengakses khamar. Demikian pula yang tercantum dalam Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat Pasal 16 ayat (1) bahwa distributor khamar diancam ‘uqubat ta’zir paling banyak 60 (enam puluh) kali cambuk, 600 (enam ratus) gram emas murni, atau penjara 60 (enam puluh bulan). Namun dalam putusan No. 21/JN/2021/MS.Bna hakim hanya menjatuhkan ‘uqubat ta’zir 20 (dua puluh) kali cambuk kepeda kedua terdakwa. Maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tinjauan yuridis pada jarimah distribusi khamar dalam putusan Nomor 21/JN/2021/MS.Bna (2) Bagaimana relevansi keputusan hakim terhadap posisi hukum Jinayat. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian hukum yang didukung dengan unsur empiris. Pada penelitian ini terlihat bahwa penegakan hukum dalam putusan No. 21/JN/2021/MS.Bna terlampau ringan dengan ‘uqubat 60 (enam puluh) kali cambuk, 600 (enam ratus) gram emas murni, atau penjara 60 (enam puluh bulan). Hakim mempertimbangkan terdakwa berterus terang dan bersikap sopan selama persidangan dan terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Maka dalam hal ini menurut penulis terdapat kekeliruan pada pertimbangan hakim yang hanya menjatuhkan ‘uqubat ta’zir 20 (dua puluh) kali cambuk pada kedua terdakwa.