Rebranding Grand Renggali Hotel Di Takengon Aceh Tengah

Jumlah Wisatawan yang datang ke Kota Takengon pada tahun 2012 yaitu berjumlah 25,880 dan terus bertambah dari tahun ke tahun. Hingga pada tahun 2016 wisatawan yang datang ke Kota Takengon menjadi 36,249 (Database pariwisata, 2016). Faktor utama Wisatawan tertarik untuk mengunjungi Kota Takengon adalah karena memiliki banyak tempat wisata, sehingga para wisatawan banyak berkujung ke Kota Takengon. Jumlah akomodasi pengunjung yang belum memadai menyulitkan wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah. Dari beberapa hotel yang sudah beroperasi di Takengon, fasilitas yang tersedia tidak memenuhi standar penginapan nasional ataupun internasional seperti standar kamar, restaurant, taman, parkir, dan fasilitas penunjang lainnya. Salah satu penginapan yang masih exsis di Kota Takengon adalah Hotel Renggali. Sejak dibangun pada 1985, Renggali telah mencapai pasang surut bisnis perhotelan dikarenakan perawatan fasilitas yang minim. Pada 2018, Hotel ini mengalami renovasi besar-besaran dan berganti nama menjadi Hotel Grand Renggali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peran Rebranding Hotel Renggali, dengan studi perbandingan desain sebelum dan sesudah rebranding ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan tanggapan masyarakat, baik pengelola hotel, pengguna, serta masyarakat sekitar hotel terkait rebranding ini. Melalui penelitian ini, Ditemukan bahwa penyebab utama Hotel Grand Renggali di renovasi yaitu, untuk memperbaharui fasilitas Hotel dan menambah kapasitas kamar Hotel dimana sebelumnya hanya memiliki 36 ruang kamar namun setelah di renovasi menjadi 80 ruang kamar yang representative/yang sesuai dengan fungsinya, Selain itu faktor persaingan dari hotel-hotel yang berada di tengah kota seperti Hotel Linge Land dan Hotel Grand Bayu Hill, yang mana fasilitas yang tersedia sudah lebih baik dari pada Hotel Renggali pada saat itu.