Metode Penentuan Arah Kiblat (Analisis Terhadap Ketidakakuratan Arah Kiblat Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat)

Riza Afrian Mustaqim, 2014109302 (2023) Metode Penentuan Arah Kiblat (Analisis Terhadap Ketidakakuratan Arah Kiblat Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat). Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Metode Penentuan Arah Kiblat (Analisis Terhadap Ketidakakuratan Arah Kiblat Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat)] Text (Metode Penentuan Arah Kiblat (Analisis Terhadap Ketidakakuratan Arah Kiblat Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat))
LP_PPK_2020-Riza Afrian Mustaqim.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Permasalahan terkait akurasi arah kiblat di masjid agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat tidak dapat ditoleransi. Pasalnya, tingkat kemiringan yang terjadi sangat besar sehingga tidak lagi mengarah ke ainul ka’bah atau bahkan jihatul ka’bah. Hal ini tidak sesuai dengan batasan minimal toleransi kemiringan arah kiblat dan hukum menghadap arah kiblat yang berlaku. Penelitian ini mengkaji tentang metode penentuan arah kiblat dan penyebab terjadinya ketidakakuratan arah kiblat masjid agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan, dengan melakukan verifikasi arah kiblat untuk menelusuri metode dan penyebab ketidakakuratannya. Teknik analisis yang digunakan adalah verifikasi dengan menguji kembali arah kiblat masjid agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat menggunakan metode azimuth kiblat dan rashdul kiblat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama pengukuran arah kiblat masjid agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat tidak mengacu pada suatu metode pengukuran tertentu, sehingga berdampak kepada ketidakakuratan yang sangat signifikan (tidak mengarah, meskipun ke jihatul ka’bah). Ada yang menyebutkan pengukuran awalnya hanya mengacu kepada kompas, ada juga yang menjelasakan tentang adanya kesalahan (human error) pada saat pembuatan mihrab pada masjid tersebut. Kekurangan ini sangat mungkin terjadi sehingga menghasilkan kemiringan yang sangat besar. Kedua, terjadi ketidakakuratan arah kiblat masjid agung Baitul Makmur Meulaboh Aceh Barat tidak terlepas dari kurangnya peran aktif para tokoh dan pemuka agama pada saat awal pembangunan masjid. Pengukuran arah kiblat yang tidak dilakukan dengan metode yang tepat menyebabkan kemiringan hingga kurang lebih 20 derajat. (Selisih 18 derajat dengan batasan toleransi kemiringan arah kiblat).

Item Type: Book
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:56
Last Modified: 07 Nov 2023 08:56
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32519

Actions (login required)

View Item
View Item