Sebab-sebab Perceraian (Analisis Perbandingan Putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli dan Mahkamah Syar’iyah Calang Tahun 2019-2021).

Perceraian merupakan suatu permasalahan yang terjadi di antara pasangan suami dan istri yang disebabkan oleh beberapa sebab, hingga perceraian mejadi jalan terakhir yang dipilih oleh keduanya. Perceraian diatur dalam UU Pasal 39 Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta dalam Pasal 114 dan 116 KHI. Adapun kasus perceraian pada cerai talak dan cerai gugat memiliki faktor penyebab tersendiri baik di MS Sigli dan MS Calang. Penelitian ini mengangkat masalah: pertama, apa sebab-sebab perceraian, kedua, apa faktor penyebab terjadinya perceraian dalam kitab Mughni Al-Muhtaj dan kitab Bada’i Al-Sana’i, dan yang ketiga, apa faktor yang menjadi penyebab terjadinya perceraian berdasarkan putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli dan Mahkamah Syar’iyah calang dari tahun 2019-2021. penelitian ini menggunakan penelitian gabungan dari kajian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif komperatif, sehingga pengumpulan data diperoleh dari informasi dengan melakukan wawancara terhadap hakim agar mendapat maksud dari faktor sebab perceraian. Dan dari buku-buku yang terkait dengan objek penelitian. Pada tiap tahunnya perceraian ada yang bertambah dan ada yang berkurang di masing-masing MS dengan memiliki sebab seperti perjudian, poligami, ekonomi, KDRT, di hukum penjara, meninggalkan salah satu pihak dan yang paling mendominasi yaitu perselisihan dan pertengkaran terus menerus, serta taklik talak yang menjadi salah satu sebab yang disebutkan oleh Khatib As-syarbaini dalam kitab Mughni Al-Muhtaj walaupun beliau tidak menjelaskan secara eksplisit. Begitupun dengan Al-kasaniy dalam kitab Bada’i As-sana’i yang tidak menjelaskan sebab perceraian secara khusus pada bab talak. Namun pihak MS telah melakukan perannya sebagai pihak mediator ataupun mediasi dalam menyelesaikan perkara-perkara perceraian sebelum hakim memutuskan hingga terjadi perceraian. Dan hal ini sudah berdasarkan prinsip Islam sesuai dengan firman Allah dalam surah An-Nisa’ ayat 35.