Proses Berpikir Kritis Siswa SMP Dengan Gaya Kognitif Field Dependent Dan Field Independent Dalam Menyelesaikan Masalah Matematis

Kemampuan berpikir kritis memainkan peran penting dalam memecahkan masalah matematis secara fleksibel, efisien, dan akurat. Namun, hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2019 menunjukkan bahwa rata-rata nilai UN Matematika siswa di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah matematis. Penelitian ini menggunakan konsep gaya kognitif field independent dan field dependent yang dikembangkan oleh Witkin. Gaya kognitif field independent mengacu pada individu yang mampu menganalisis objek terpisah dari lingkungannya dan cenderung menyukai analisis dan pemecahan masalah. Sementara itu, gaya kognitif field dependent merujuk pada individu yang cenderung menerima informasi secara keseluruhan tanpa memprosesnya secara terpisah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif dengan mengobservasi proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah matematis. Data diperoleh melalui pengamatan terhadap tingkah laku siswa dalam memecahkan masalah matematis. Dalam proses penelitian, kesalahan dan jenis kesalahan siswa juga diperhatikan sebagai pertimbangan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan proses berpikir siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses berpikir kritis siswa SMP dengan gaya kognitif field independent dan field dependent dalam menyelesaikan masalah matematis. Pengetahuan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam matematika. Dengan demikian, diharapkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dapat meningkat, terutama bagi siswa dengan gaya kognitif field dependent.