Penerapan Metode Restorative Justice Pada Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan Dalam Perspektif Hukum Pidana Islam (Studi Kasus Di Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara)

Sudah tidak menjadi rahasia umum apabila terjadi kesalahpahaman dalam lingkungan sosial masyarakat yang berakibat kepada perkelahian, penganiayaan bahkan sampai kepada suatu kondisi yang snagat tidak diharapakan, yaitu hilangnya nyawa seseorang. Seperti halnya yang terjadi di salah satu desa dari Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara dimana terjadi kasus penganiayaan oleh masyarakat desa Kutambaru terhadap Masyarakat desa Kampung Nangka yang kemudian diselesaikan dengan peradilan metode Restorative Justice. Penyelesaian terhadap kasus tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan lembaga peradilan adat kute sebagaimana ketentuanya di atur pada Pasal 13 ayat 1 Qanun Nomor 9 tahun 2008. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana mekanisme penerapan dari metode Restorative Justice pada pelaku tindak pidana penganiayaan dalam perspektif hukum pidana Islam dan apa yang menjadi faktor penyelesaian kasus tindak pidana penganiayaan tersebut dengan mengunakan metode Restorative Justice . Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode deskritif kualitatif dengan menggunakan data lapangan dan data pustaka. Mekanisme penerapan metode Restorative Justice dilaksanakan di wilayah kantor POLSEK Kecamatan Lawe Bulan dengan menghadirkan pihak keluarga yang bersengketa serta menyertakan peran dari pihak instansi Kecamatan Lawe Bulan. Dari hasil penelitian diketahuai bahwa faktor utama penerapan metode Restorative Justice pada pelaku tindak pidana penganiayaan adalah perbedaan latar belakang sistem hukum adat yang dianut oleh pihak yang bersengketa. Dalam hukum pidana islam penjatuhan sanksi pada penerapan metode tersebut dinyatakan tidak sesuai karena denda yang dibayarkan tidak sesuai dengan kriteria diyat dari pelukaan yang diakibatkan pelaku.