Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Software Bajakan di Kalangan Tenaga Pendidik UIN Ar-Raniry

Berdasarkan data dari Business Software Alliance (BSA) pada bulan Maret 2019, Indonesia mendapat posisi kedua tertinggi di kawasan Asia Pasifik sebagai pengguna software bajakan pada 2017 sebanyak 83%. Pembajakan software sudah banyak terjadi di negara ini dan perilaku tersebut dilakukan tanpa rasa bersalah. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan software tersebut ada beberapa macam, di antarnya adalah harga software original yang tidak terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian software bajakan di kalangan tenaga pendidik UIN Ar-Raniry. Populasi yang digunakan adalah semua tenaga pendidik di lingkungan kampus tersebut dan jumlah sampel yang diperoleh adalah 114 responden baik yang berstatus tetap ataupun tidak tetap dengan menggunakan convenience sampling. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner dengan skala likert. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis faktor. Ada 2 (dua) tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan proses analisis faktor, yaitu tahapan pertama dengan asumsi analisis faktor dan selanjutnya dengan interpretasi analisis faktor. Hasil uji KMO and Bartlett’s test sebesar 0.801 dan 153. Nilai tersebut telah memenuhi batas minimum dari ketentuan nilainya masing-masing. Selanjutnya dengan implementasi metode PCA diperoleh 4 faktor baru dengan rinciannya yaitu faktor motivasi mempunyai 9 variabel pembentukdengan nilai eigen sebesar 6.055 % dan nilai varians 33.638%, faktor sikap mempunyai 4 variabel pembentuk dengan nilai eigen sebesar 2,043% dan nilai varians 11,343%, faktor hukum mempunyai 2 variabel pembentuk dengan nilai eigen sebesar 1,851% dan nilai varians 10,283% dan faktor kualitas & harga mempunyai 3 variabel pembentuk dengan nilai eigen sebesar 1,467% dan nilai varians 8.149%.