Relevansi Tas’ir Al-jabbari Pada Pasar Daging Sapi (Studi Kasus Pasar Daging Sapi di Banda Aceh)

Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu yang akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimilki oleh setiap objek ekonomi (konsumen, produsen, pemerintah), pasar menentukan harga dan cara produksi, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar tersebut kestabilan harga sangat mempengaruhi pasar terutama bagi para konsumen, akan tetapi kestabilan harga yang dianggap pembeli dapat menguntungkan pedagang maka bertolak belakang dengan paham para pedagang, tahun 2018 harga daging sapi di Banda Aceh meningkat mencapai Rp 160-200 ribu/kilogram pada hari meugang, karena pada hari meugang tersebut permintaan daging sangat tinggi sehingga para pedagang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, sedangkan dihari biasa harga daging dibanderol Rp 140 ribu/kilogram, dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana relevansi penetapan harga daging sapi terhadap Tas’ir Al-jabbari, bagaimana tinjauan Tas’ir Al-jabbari terhadap penetapan harga daging sapi di Kota Banda Aceh, Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan jenis deskriptif analisis yaitu yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta tehnik pengumpulan data secara interview dan dokumentasi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis bahwa pemerintah telah menjalani tugasnya baik melakukan musyawarah bersama dengan para distributor maupun pedagang dalam menentukan harga daging sapi, tidak ada regulasi daerah atau kota yang terkait dengan harga eceran daging sapi kecuali PERMENDAG, tidak ada sanksi yang tegas, pemerintah tidak bisa mengintervensi harga, dari hasil penelitian penulis terkait relevansi Ta’ir Al-jabbari pada pasar daging sapi tidak sepenuhnya terlaksana.