Estimasi Karbon Biomasssa Serasah Di Stasiun Restorasi Bengkelang Aceh Tamiang Kawasan Ekosistem Leuser

Hutan merupakan agen penting dalam mengurangi perubahan iklim global melalui penyerapan dan penyimpanan karbon dalam bentuk biomassa. Perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O, CFC) sudah menimbulkan dampak negativ terhadap lingkungan. Kadar CO2 dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, oleh karena itu diperlukan usaha untuk memperbaiki keadaan tersebut, salah satunya yaitu kegiatan restorasi. Restorasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan dan memulihkan keadaan hutan yang telah dirusak ekosistemnya. Salah satu fungsi hutan ialah sebagai penyuplai oksigen dan penyerap karbon. Penelitian tentang simpanan karbon hingga saat ini belum pernah dilakukan di kawasan restorasi Bengkelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi simpanan biomassa serasah dan potensi simpanan karbon pada biomassa serasah di kawasan restorasi bengkelang. Metode yang digunakan pada penelitian terdiri atas metode penelitian di lapangan dan metode penelitian di laboratorium. Metode penelitian di lapangan yaitu adalah kolaborasi metode line transek dan metode kuadrat dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode destruktif (pemanenan) dengan luas plot 1 m x 1 m dan pengambilan sampel serasah. Sedangkan metode penelitian di laboratorium yaitu penentuan berat kering sampel biomassa serasah. Simpanan karbon diperoleh dengan mengkonversi 0.47 (47%) dari hasil biomassa. Hasil penelitian di kawasan restorasi Bengkelang ialah simpanan biomassa serasah di hutan restorasai bengkelang sebesar 9.421 kg. Potensi simpanan karbon pada serasah di hutan restorasi Bengkelang sebesar 0.73 ton/ha dan potensi karbon serasah di seluruh areal hutan restorasi Bengkelang adalah sebesar 149,07 ton.