Analisis Kualitas Air PDAM Tirta Daroy Sebagai Objek Transaksi Menurut Tinjauan Ma’qud ‘Alaih Pada Akad Jual Beli

PDAM Tirta Daroy sebagai perusahaan daerah melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat kota Banda Aceh. Dalam operasional usahanya harus mampu menyediakan air bersih sesuai standar kesehatan, sehingga layak konsumsi untuk berbagai kebutuhan. Namun dalam realitanya, kualitas air PDAM Tirta Daroy masih bermasalah baik dari tingkat kejernihan air, kadar kandungan unsur yang menyebabkan air tidak layak konsumsi. Penelitian ini mengkaji bagaimana upaya dan komitmen manajemen PDAM Tirta Daroy dalam menjaga mutu dan meningkatkan kualitas air, mekanisme pengawasan oleh manajemen PDAM Tirta Daroy dalam menjaga kualitas air, dan bagaimana perspektif akad jual beli terhadap kualitas air PDAM Tirta Daroy sebagai objek transaksi jual beli dalam tinjauan ma’qud ‘alaih. Riset ini menggunakan pendekatan sosiologis empiris dan jenis penelitiannya adalah deskriptif analisis, dengan teknik pengumpulan datanya melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu upaya manajemen PDAM Tirta Daroy dalam menjaga menjaga kualitas air adalah membangun unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk melakukan pengolahan secara fisik dan kimia guna menghasilkan air yang benar-benar berkualitas sebelum didistribusikan kepada masyarakat, mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh Tim Manajemen PDAM Tirta Daroy untuk menjaga kualitas air adalah melakukan pengawasan kualitas air dan instalasi pengolahan air yang dipegang oleh tim bagian produksi yaitu seksi pemeliharaan bertugas merawat dan memperbaiki semua unsur di IPA, seksi operasi bertugas menjaga dan mengoperasikan sistem pengolahan air, pengoperasian pompa, genset dan bak filtrasi, dan seksi laboratorium bertugas menjaga dan mengontrol kualitas air dengan melakukan uji lab (menguji kelayakan air) serta melakukan pengecekan kebersihan air yang mengalir. Transaksi jual beli air minum PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh berdasarkan tinjauan ma’qud ‘alaih adalah fasid karena tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan. Syarat yang tidak terpenuhi yaitu keberadaan barang yang diperjualbelikan tidak dapat diketahui dan tidak dilihat oleh ke dua belah pihak.