Kontribusi Abuya Syekh Muda Waly Al-Khalidy Dalam Politik Aceh (1957-1961)

Skripsi ini berjudul “Kontribusi Abuya Syekh Muda Waly Al-Khalidy Dalam Politik Aceh (1957-1961)”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biografi Abuya Syekh Muda Waly Al-Khalidy dan kiprah Abuya Syekh Muda Waly Al-Khalidy dalam politik Aceh. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yaitu menemukan sumber, mengkritik sumber, menganalisa sumber (interprestasi) dan historiografi dan wawancara. Sedangkan untuk mendapatkan data tersebut menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) yaitu dengan mempelajari buku yang berkaitan dengan topik kajian. Dalam pembahasan ini akan diteliti buku-buku yang memuat tentang biogarfi Abuya Muda Waly dan kiprah politiknya di Aceh. Hasil penelitian ini menujukkan Abuya Muda Waly salah satu ulama kharismatik di Aceh lahir di desa Blang Poroh, Labuhanhaji Aceh Selatan. Keluarga besar dari Sumatera Barat ayah Bernama Syekh Haji Muhammad Salim bin Sidi Malim Palito dan ibunya bernama Siti Janadat. Abuya Muda Waly memiliki enam orang istri tiga dari Sumatra Barat (padang), dan tiganya lagi berasal dari Aceh. Kiprah Abuya Muda Waly dalam politik Aceh, membina masyarakat untuk mempertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah mengajarkan pemahaman tauhid yang benar, pemahaman fiqih empat mazhab, memperkokoh keyakinan/iman, menebarkan dakwah Islam dan ihsan, menciptakan arah politik yang bernuansa keislaman dan mempersatukan beberapa pesantren/dayah di bawah PERTI yang dibentuk pada tahun 1940, membentuk pasukan Peudeung Panyang (Pedang Panjang, menolak gerakan DII/TII, membangkit semangat juang dalam melawan penjajahan dan mendukung Soekorno sebagai presiden pertama pasca kemerdekaan Indonesia