Hukum Berdiam di Dalam Masjid Bagi Orang Berjunub Yang Memiliki Keperluan (Studi Komparatif Antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i)

Muhammad ‘Aqil Assyifa, 190103042 (2023) Hukum Berdiam di Dalam Masjid Bagi Orang Berjunub Yang Memiliki Keperluan (Studi Komparatif Antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Hukum Berdiam di Dalam Masjid Bagi Orang Berjunub Yang Memiliki Keperluan (Studi Komparatif Antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i)] Text (Hukum Berdiam di Dalam Masjid Bagi Orang Berjunub Yang Memiliki Keperluan (Studi Komparatif Antara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i))
Aqil Upload.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Dalam hukum islam, orang berjunub dilarang untuk melakukan beberapa hal, seperti: dilarang membawa mushaf, dilarang memasuki masjid dan lainya hingga ia kembali suci. Namun, bagaimana jika orang berjunub tersebut memiliki keperluan (darurat) didalam masjid yang mengharuskan ia untuk menetap. Penelitian ini secara keseluruhan mencakup dua faktor. Pertama, dalil apa sajakah yang digunakan oleh Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i. Kedua, apa saja sebab terjadinya perbedaan dikalangan para ulama. Untuk menjawab penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), kemudian penulis menggunakan juga deskriptif-komparatif dengan mendeskripsikan permasalahan yang ada untuk mendapatkan titik temu berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Adapun hasil penelitian bahwa Mazhab Hanafi lebih memilih menggunakan dalil dari Hadist Shahih, sedangkan Mazhab Syafi’i lebih memilih ayat Alquran surah an-Nisa ayat: 43 sebagai dalil utama. Sedangkan sebab terjadinya perbedaan pendapat diantara para ulama adalah dikarenakan perbedaan dalam masalah qiraat, perbedaan dalam menilai kuantitas sebuah dalil, perbedaan dalam memahami dalil dan perbedaan pandangan pada saat memilih dalil. Oleh karena itu, hukum berdiam diri di dalam masjid bagi orang berjunub yang memiliki keperluan (darurat) adalah dibolehkan dalam islam.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat > 2X4.125 Masjid
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat > 2X4.126 I'tikaf
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Muhammad ‘Aqil Assyifa ‘Aqil
Date Deposited: 27 Sep 2023 02:24
Last Modified: 27 Sep 2023 02:24
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32882

Actions (login required)

View Item
View Item