Klasifikasi Lafaz ‘Ain dan Derivasinya dalam Al-Qur’an

Mata merupakan salah satu panca indera yang dimiliki manusia, Secara umum mata dipahami sebagai alat untuk melihat, dalam Al-Qur’an disebutkan dengan lafaz ‘ain. Namun faktanya makna lafaz ini dalam Al-Qur’an tidak hanya sebatas pada mata. Hal ini dibuktikan dengan penyebutan kata mata/’ain yang disebutkan dalam berbagai bentuk derivasi dan beragam makna. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana klasifikasi dan derivasi dari lafaz ‘ain dalam Al-Qur’an juga untuk memahami penafsiran lafaz ‘ain menurut para ulama. Penelitian ini bersifat library research (kepustakaan) yang berbentuk analisis deskriptif dengan menggunakan metode maudhu’i/tematik. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah lafaz ‘ain disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 65 kali penyebutan dengan delapan belas bentuk derivasi dan terdapat dalam 38 surah dalam Al-Qur’an. Delapan belas bentuk lafaz yang muncul yaitu ; عَينُ, عَيْنا ,عَيْنُهَا, عَيْنىِ , عَيْنَاكَ , عَيْنَانِ , عَيْنَاهٌ, عَيْنَيْكَ , عَيْنَيْنِ, عُيُوْنا , اَعْيُنُكُمْ , اَعْيُنِنَا , عُيُوْن , اَعْيُن, اَعْيُنُهُمْ, اَعْيُنُهُنّ , عِيْنً, مَعِيْنً . Ragam makna yang ditemukan dari lafaz-lafaz ini adalah; mata, mata air, senang hati/penyejuk mata hati, penglihatan/pandangan mata, penjagaan/pengawasan, bidadari bermata indah, cairan tembaga, laut, dan mata hati. Makna yang paling banyak muncul adalah mata air, disebutkan sebanyak 23 kali.