Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Praktik Jual Beli oli bekas (Studi Kasus pada Bengkel Di Kecamatan Syiah kuala, Kota Banda Aceh)

Noval Mubarak, 160102219 (2023) Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap Praktik Jual Beli oli bekas (Studi Kasus pada Bengkel Di Kecamatan Syiah kuala, Kota Banda Aceh). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Jual Beli, Oli bekas, Unsur Gharar] Text (Jual Beli, Oli bekas, Unsur Gharar)
Noval Mubarak, 160102219, FSH, HES.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Dalam fiqh muamalah jual beli itu disyaratkan harus sudah jelas dan pasti mengenai kualitasnya dan jika tidak jelas maka jual beli tersebut dikatakan jual beli gharar, seperti jual beli oli bekas yang terdapat di kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, dimana transaksi tersebut dilakukan tanpa diketahui mengenai kualitas objek yang diperjual belikan sehingga jual beli tersebut termasuk kedalam jual beli gharar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pelaksanaan jual-beli oli bekas di kecamatan Syiah Kuala dan Bagaimanakah keabsahan dari praktik jual-beli oli bekas terkait dengan rukun dan syarat jual-beli menurut Fiqh Muamalah. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif emperis dengan jenis penelitian kualitatif. Metode penggumpulan data yang digunakan meliputi Wawancara, dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik jual beli oli bekas termasuk kedalam jual beli gharar dikarena objek yang diperjual belikan tidak jelas dan tidak memiliki kepastian mengenai kualitas dari objek tersebut, jual beli oli bekas termasuk kedalam kategori gharar kecil dikarenakan tingkat gharar yang dianggap wajar dan dapat diterima dalam transaksi, hal ini dikarenakan tujuan dari jual beli oli bekas tersebut sebagai upaya dalam mengelola limbah berbahaya yang sulit di kelola dan tidak dapat dibuang sembarangan, dan juga untuk memenuhi kebutuhan pembeli, serta pihak penjual sudah tranparansi terhadap objek yang diperjual belikan dan pembeli tidak terlalu mementingkan kualitas sehingga dalam transaksi ini kedua belah pihak saling menguntungkan. Dari paparan diatas dapat disimpulkan transaksi yang mengenadung gharar boleh dilakukan bila memenuhi kriteria darurat dan kepentingan umum. Jika tidak maka kembali ke syarat sah jual beli.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Noval Mubarak Noval
Date Deposited: 27 Sep 2023 02:46
Last Modified: 27 Sep 2023 02:46
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/32899

Actions (login required)

View Item
View Item