Penguasaan Dan Pemanfaatan Tanah Kawasan Daerah Sempadan Sungai Ditinjau Dari Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 (Studi Di Kawasan Sempadan Krueng Aceh, Kabupaten Aceh Besar)

Penguasaan dan Pemanfaatan tanah adalah suatu hubungan hukum antara perorangan, kelompok masyarakat atau badan hukum dengan tanah dalam hal untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanah. Tanah kawasan sempadan sungai merupakan garis maya kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Dalam prakteknya terdapat masyarakat yang melakukan penguasaan dan pemanfaatan tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penguasaan dan pemanfaatan tanah di kawasan sungai Krueng Aceh dan bagaiamana penegakan Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 terhadap pelanggaran mendirikan bangunan yang berdiri di kawasan sempadan Krueng Aceh. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan penelitian yuridis empiris dengan melakukan wawancara ke instansi terkait. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: pertama, penguasaan dan pemanfaatan Tanah di Kawasan Sempadan Krueng Aceh terjadi pada saat adanya proyek pemerintah untuk membuka lahan dan pemerintah memberikan hak kepada masyarakat untuk dimanfaatakan namun hak tersebut di salah gunakan oleh masyarakat dengan mendirikan bangunan kandang ternak yang dapat merusak kualitas air. Kedua, penegakan Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 yang mengatur sesuai ketentuan, pemerintah Kabupaten Aceh Besar bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai Sumatra-1 dan pihak-pihak terkait dalam proses penegakan hukum dengan melakukan penertiban kembali terhadap bangunan yang berdiri atau kegiatan yang melanggar yang dapat merusak kualitas air sungai.